Text
Hubungan status obesitas dengan kadar serum seng dan resistensi insulin pada wanita obesitas perimenopause
Latar belakang: Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan global yang cenderung meningkat. Prevalensi obesitas pada wanita lebih tinggi disbanding pria. Berbagai masalah metabolic disebabkan oleh obesitas, seperti resistensi insulin dan defisiensi mikronutrien seperti seng. Terjadinya resistensi insulin pada obesitas juga dipengaruhi defisiensi seng. Tujuan : Menganalisis hubungan status obesitas dengan kadar serum seng dan resistensi insulin pada wanita obesitas perimenopause. Metoda: Penelitian korelasional dengan 62 subjek wanita obese usia 40-50 tahun yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Serum seng diukur dengan alat Atomatic absorption Spectroscopy (AAS) dan resistensi insulin diukur menggunakan HOMA IR. Kadar serum seng, insulin puasa dan glukosa darah puasa diambil dari darah vena. Uji hipotesis menggunakan korelasi Pearson. Hasil: 12.9% mempunyai kadar serum seng rendah dan HOMA IR tinggi 9.09%. Terdapat hubungan negative bermakna antara IMT dengan kadar serum seng (r=-0.402, p=0.001) dan positif bermakna antara IMT dengan resistensi insulin (r=0.396, p=0.001). Terdapat hubungan negative bermakna antara WC dengan kadar serum seng (r=-0.18, p=0.161) dan positif bermakna antara WC dengan resistensi insulin (r=0.248, p=0.025). Terdapat hubungan negative bermakna antara kadar serum sengn dengan resistensi insulin (=-0.404, p=0.001). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara status obesitas dengan kadar serum seng dan hubungan antara status obesitas dengan resistensi insulin pada wanita obese perimenopause.
Kata kunci: status obesitas, kadar serum seng, resistensi insulin, wanita obese
Tidak tersedia versi lain