Text
Hubungan antara SGOT/SGPT, bilirubin dengan gambaran histopatologis hepar pada neonatus dengan cholestasis jaundices di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2015-2019
LATAR BELAKANG. Atresia bilier merupakan penyakit hati yang ditandai dengan obstruksi dan fibro-obliterasi progresif saluran bilier ekstrahepatik. Sampai saat ini penyebab atresia bilier belum diketahui. Kejadian atresia bilier dilaporkan antara 1:8000 sampai 1:18000 kelahiran hidup.(1,2) Insidensi kejadian neonatus dengan cholestasis tercatat sekitar 1: 2500 kelahiran, walaupun kondisi ini menjadi kriteria ekslusi pada atresia bilier.(3) Kondisi Cholestasis bisa langsung muncul atau terlihat terlambat, tetapi pada keadaan langsung angka kejadiannya sangat jarang, dikarenakan pada anak baru lahir masih terjadi kondisi kuning fisiologis dan terjadi dalam beberapa minggu setelah lahir.
TUJUAN. Untuk membuktikan adanya hubungan antara peningkatan kadar SGOT/SGPT, bilirubin dengan gambaran histopatologis sirosis hepatis, terhadap pasien neonatus dengan cholestasis jaundice di RSUP Dr. Kariadi
METODE. Jenis penelitian kami adalah crossectional analitik dengan sumber data yang didapatkan dari rekam medis pasien di rumah sakit umum Dr. Kariadi Semarang, data di ambil sejak 2015 sampai dengan desember 2019. Merupakan data sekunder dari rekam medis rawat inap dan rawat jalan serta Hasil Patologi anatomi pasien yang menjalani Porto-enterostomi.
HASIL. Penelitian mengambil jumlah sampel sebanyak 22 responden yang sudah terdata dalam rekam medis. Sebanyak 8 dari 22 responden tidak memiliki data profil bilirubin (total, direk, indirek) dan enzim hepar (SGOT/SGPT) yang lengkap. Analisis data dilanjutkan dengan melibatkan 13 responden yang tersisa dengan diagnose atresia bilier berdasarkan USG adalah pada 11 (84,7%) pasien dan atresia bilier dengan sirosis dan tanpa sirosis masing-masing adalah 6 (46,2%) dan 5 (38,5%). Hasil uji statistik Fisher Exact Test didapatkan hubungan yang bermakna antara kelompok status indirek, serta hubungan yang tidak bermakna antara kelompok status bilirubin total, Direk, SGOT, dan SGPT terhadap Sirosis Hepatis dengan p-value berturut-turut adalah 0,080 ; 0,015 ; 0,242 ; 0,545 dan 0,242.
SIMPULAN. Kadar bilirubin indirek diatas 2,97 mg/dL memiliki risiko kemungkinan terjadi atresia bilier dengan sirosis hepatis sebesar 6,000 kali dalam rentang 1,003 hingga 35,908 kali lebih besar bila dibandingkan dengan kelompok sebaliknya.
KATA KUNCI. Cholestasis jaundice, SGOT/SGPT, Bilirubin, Sirosis Hepatis
Tidak tersedia versi lain