Text
Perbedaan efektivitas chair-based exercise dan senam lansia dalam meningkatkan fungsi kardiorespirasi lanjut usia
Latar belakang. Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh antara lain otot, tulang, sendi, sistem kardiovaskular dan respirasi. Kondisi tersebut menyebabkan keterbatasan untuk melakukan aktivitas sehingga lansia menjadi rentan mengalami gangguan kesehatan. Untuk mempertahankan fungsi kardiorespirasi, direkomendasikan untuk tetap melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Banyaknya lansia yang memiliki keterbatasan melakukan aktivitas weight bearing, sehingga dipikirkan alternatif untuk dapat melakukan latihan dalam posisi duduk.
Tujuan. Membuktikan tidak ada perbedaan efektivitas Chair – Based Exercise (CBE) dan Senam Lansia (SL) dalam meningkatkan kebugaran kardiorespirasi lanjut usia.
Metode. Quasi Experiment Design. 22 subyek lansia dibagi menjadi 2 kelompok, Chair - Based Exercise (CBE) and Senam Lansia (SL). Semua subyek pada kedua kelompok mendapatkan latihan selama 30 menit sehari, 5 kali dalam seminggu selama 6 minggu. Pengukuran uji jalan 6 menit dilakukan untuk memperoleh nilai kebugaran kardiorespirasi.
Hasil. Terdapat peningkatan bermakna skor kebugaran kardiorespirasi di akhir perlakuan pada kelompok CBE dan Senam Lansia. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna delta skor kebugaran kardiorespirasi antara kelompok CBE dan SL setelah diberikan perlakuan.
Simpulan. Tidak terdapat perbedaan antara CBE dan SL dalam meningkatkan kebugaran kardiorespirasi lanjut usia.
Kata kunci. Chair – Based Exercise, Senam Lansia, lanjut usia, VO2 maks
Tidak tersedia versi lain