Text
Pengaruh pelatihan terhadap kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada anak
Latar Belakang: Penggunaan antibiotik yang tidak bijak masih cukup tinggi dan dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik serta menjadi problem dunia yang mengkhawatirkan. Penggunaan antibiotik yang tidak bijak ini harus diperbaiki, antara lain dengan melakukan pelatihan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) pada dokter di rumah sakit. Tujuan: Mengevaluasi efektifitas pelatihan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba terhadap kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien anak yang dirawat di dua Rumah Sakit di Jawa tengah.
Metode : Penelitian ini merupakan studi two groups pre and post quasi experimental. Kualitas penggunaan antibiotik diukur dengan metode vd Meer-Gyssens (2001). Kuantitas penggunaan antibiotik diukur dengan DDD/100 pasien hari. Pelatihan dokter spesialis anak dilakukan hanya di RS A dengan menggunakan metode ceramah dan skill station, adapun di RS B tidak dilakukan pelatihan (sebagai kontrol). Perbedaan kualitas penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan uji Chi-square. Perbedaan kuantitas penggunaan antibiotik diuji dengan t test atau Mann-Whitney. Hasil : Penggunaan antibiotik dengan kualitas bijak pada RS Adan B berturut-turut sebanyak 6.7% dan 13.6% di awal masa pengamatan (p=0.55), dan menjadi 28.9% dan 23.6 di akhir masa pengamatan (p=0.39). DDD/100 pasien-hari total antibiotik di RS A dan B berturut-turut 0.28 dan 0.58 di awal pengamatan (p=0.149); dan berubah menjadi 0.36 dan 0.26 di akhir masa pengamatan (p= 0.26). DDD/100 pasien-hari untuk sefotaksim di RS A berkurang secara bermakna dari 0.12 menjadi 0.07 (p=0.03). Kesimpulan: Kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada RS yang diberi pelatihan dan RS yang dilakukan pengamatan tidak berbeda bermakna.
Kata Kunci: Kualitas, kuantitas penggunaan antibiotik, anak, PPRA
Tidak tersedia versi lain