Text
Perbedaan osteoporosis dan inflamasi pada pasien diabetes melitus tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrol
Latar belakang: Hiperglikemia berkepanjangan dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). Pemeriksaan HbA1c sebagai kontrol glikemik dapat mengetahui risiko komplikasi. N-Mid osteocalcin (N-Mid Oc) dipakai sebagai salah satu petanda deteksi dini osteoporosis. Peningkatan neutrophil lymphocyte ratio (NLR) merupakan petanda inflamasi sederhana untuk memantau progresivitas dan komplikasi kronik pada DMT2. Tujuan: Membuktikan adanya perbedaan petanda osteoporosis dan inflamasi antara DMT2 terkontrol dan tidak terkontrol. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang dilakukan pada bulan Juni - Juli 2019 melibatkan 58 pasien DMT2 di Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan N-Mid Oc diperiksa dengan metode ELISA dan Pemerikasaan NLR menggunakan hematology analyser, nilai NLR didapatkan setelah dihitung secara manual. Uji beda antar variabel penelitian mengunakan Mann-Whitney U test’s . Hasil: Median (min – maks) kadar N-Mid Oc pasien DMT2 terkontrol dan tidak terkontrol berturut-turut adalah 16,17 (4,98 – 37,28) ng/ml dan 12,29 (3,54 – 37,28) ng/ml dengan nilai p=0,004. Median (min – maks) NLR pasien DMT2 terkontrol dan tidak terkontrol berturut-turut adalah 1,82 (0,64 – 3,94) dan 2,41 (1,08 – 6,46) dengan nilai p=0,007. Simpulan: terdapat perbedaan bermakna dari N-Mid Oc dan NLR antara pasien DMT2 terkontrol dan tidak terkontrol.
Kata kunci: HbA1c, N-Mid Oc, NLR, DMT2
Tidak tersedia versi lain