Text
Penggunaan morfin dan fentanyl untuk meningkatkan kondisi lapang pandang operasi pada functional endoscopic sinus surgery (FESS)
Latar Belakang : FESS merupakan salah satu operasi yang memerlukan kondisi hemodinamik yang stabil pada batas terendah. Kondisi ini bertujuan untuk mengurangi perdarahan yang membantu ahli bedah memvisualisasikan struktur anatomi untuk menghindari cedera dan komplikasi. Opioid memiliki efek bradikardi dan vasodilatasi perifer yang diharapkan dapat menurunkan tekanan darah dan menstabilkan hemodinamik sehingga perdarahan minimal. Morfin dan fentanyl merupakan opioid yang sering digunakan pada berbagai operasi. Tujuan : Membandingkan efektivitas penggunaan morfin dan fentanyl dalam meningkatkan kondisi lapang pandang operasi FESS Metode : Dilakukan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized, single blind, controlled trial pada 48 subyek yang menjalani FESS. Subyek dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, masing-masing kelompok terdiri dari 24 subyek yang menjalani FESS dengan anestesi umum menggunakan agen inhalasi sevoflurane dan N2O sebagai rumatan. Kelompok I mendapat fentanyl bolus 1mcg/kgBB/IV dianjutkan rumatan 1mcg/kgBB/jam/IV. Kelompok II mendapat morfin bolus 0,1mg/kgBB/IV dilanjutkan rumatan 1mg/jam. Dilakukan pengamatan pada lapang pandang operasi menggunakan Fromme score, sistolik, diastolik, nadi, dan MAP. Hasil : Rerata sistolik kelompok morfin, terjadi penurunan yang signifikan pada menit 30 sampai menit 150 dibanding kelompok fentanyl (p
Tidak tersedia versi lain