Text
Hubungan antara defisiensi vitamin D dengan komponen sindroma metabolik pada lansia dengan obesitas sentral
Latar belakang: Jumlah populasi lansia terus meningkat akibat kemajuan dalam bidang kesehatan. Lansia merupakan kelompok populasi yang sangat rentan mengalami berbagai masalah kesehatan di antaranya sindroma metabolik. Lansia juga rentan mengalami defisiensi mikronutrien, terutama defisiensi vitamin D. Lansia obesitas yang mengalami defisiensi vitamin D disebut-sebut memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami sindroma metabolik, dan demikian lebih rentan menderita diabetes serta penyakit kardiovaskuler, yang akan meningkatkan morbiditas serta mortalitas pada lansia. Tujuan : Menganalisis hubungan antara kadar vitamin D3 (kalsitriol) dengan komponen-komponen sindroma metabolik pada lasia dengan obesitas sentral. Metode penelitian : Penelitian cross sectional ini melibatkan subyek lansia dengan obesitas sentral usia 60-75 tahun sebanyak 66 subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Kadar vitamin D3 (kalsitriol), HDL, TG, dan asam urat diambil dari darah vena. Tekanan darah diukur menggunakan tensimeter raksa. Uji hipotesis menggunakan korelasi sederhana dan analisis regresi linier sederhana untuk nilai prediksi. Hasil : Terdapat korelasi positif bermakna antara kadar vitamin D3 (kalsitriol) dengan HDL (r = 0.871; p = 0.000). Terdapat korelasi negatif bermakna antara kadar vitamin D3 (kalsitriol) dengan kadar TG (r = -0.668); p = 0.000) dan asam urat (r = -0.749; p = 0.000). Tidak terdapat korelasi antara kadar vitamin D3 (kalsitriol) dengan lingkar perut, WHR, dan tekanan darah. Kesimpulan: Terdapat korelasi bermakna antara kadar vitamin D3 (kalsitriol) dengan komponen-komponen sindroma metabolik (HDL, TG, asam urat). Tidak terdapat korelasi antara kadar vitamin D3 (kalsitriol) dengan lingkar perut, WHR, dan tekanan darah.
Kata kunci : obesitas sentral, lansia, kadar vitamin D3 (kalsitriol), lingkar perut, WHR, HDL, trigliserida, asam urat, tekanan darah.
Tidak tersedia versi lain