Text
Hubungan gambaran histopatologi & derajat konka hipertrofi dengan sumbatan hidung pada rinosinusitis kronik
Pendahuluan : Konka hipertrofi adalah pembesaran konka karena ukuran selnya yang meningkat, hal ini disebabkan karena hiperplasia dan hipertrofi lapisan mukosa dan tulang konka. Dua puluh persen populasi dengan hidung tersumbat disebabkan konka hipertrofi. Konka hipertrofi dibagi 4 derajat, yaitu derajat 1, derajat 2, derajat 3 dan derajat 4. Gejala hidung tersumbat sering ditemui, dan dapat dinilai dengan pemeriksaan subyektif dan obyektif. Pemeriksaan subyektif dapat menggunakan kuesioner salah-satunya adalah Nasal Obstruction Symptom Evaluation (NOSE). Tujuan : Mengetahui hubungan gambaran histopatologi dan derajat konka hipertrofi dengan sumbatan hidung pada pasien rinosinusitis kronik. Material dan Metode : Desain penelitian korelatif dengan metode belah pada 33 pasien rinosinusitis kronik (RSK) dengan konka hipertrofi yang menjalani operasi Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF) dan konkotomi. Pasien dilakukan anamnesis dengan kuesioner NOSE, endoskopi, dan histopatologi jaringan konka hipertrofi. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian : Karakteristik subyek penelitian sebanyak 33 orang, laki-laki sebanyak 13 (39,3%) orang dan perempuan sebanyak 20 (60,7%) orang. Sumbatan hidung terbanyak adalah derajat ringan dan berat yaitu masing-masing sebanyak 10 (30,3%) orang. Konka hipertrofi terbanyak adalah derajat 3 yaitu sebanyak 18 (54,54%) subyek. Gambaran histopatologi yang terbanyak adalah hiperplasia sel goblet derajat 3 sebanyak 15 (45,45%) subyek, dan pembentukan kelenjar submukosa derajat 2 sebanyak 17 (51,51%) subyek. Infiltrasi sel inflamasi dari masing-masing sel (eosinofil, limfosit dan neutrofil) yang terbanyak adalah eosinofil derajat 0 sebanyak 23 (69,69%) subyek, limfosit derajat 2 sebanyak 8 (24,24%) dan neutrofil derajat 0 sebanyak 18 (54,54%) subyek. Simpulan : Terdapat hubungan antara derajat konka hipertrofi dengan sumbatan hidung pada RSK. Tidak terdapat hubungan antara gambaran histopatologi konka hipertrofi (hiperplasia sel goblet; pembentukan kelenjar submukosa; Infiltrasi sel inflamasi : eosinophil, limfosit, neutrofil) dengan sumbatan hidung pada RSK.
Kata kunci : Rinosinusitis kronik, konka hipertrofi, sumbatan hidung, kuesioner NOSE, histopatologi
Tidak tersedia versi lain