Text
Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian obstructive sleep apnea pada penderita penyakit jantung koroner
Latar belakang: Faktor risiko yang menyebabkan kejadian obstructive sleep apnea (OSA) pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) dapat memperberat gejala kardiovaskularnya dan berakhir dengan perburukan. Prevalensi OSA pada penderita PJK sulit diketahui, 80% penderita PJK tidak menjalani screening awal OSA. Tujuan: Mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kejadian OSA pada penderita PJK. Metode: Penelitian observasional analitik dengan design belah lintang. Sampel adalah penderita PJK yang di rawat inap di Unit pelayanan Jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Mei-Agustus 2018. Diagnosis OSA berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik THT, kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan pemeriksaan Nocturnal Pulse Oximetry. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square, fisher’s exact test, dan regresi logistik. Hasil: Sebanyak 90 pasien PJK, 56 (62,2%) terdiagnosis OSA. Obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi tonsila palatina dan makroglosia merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian OSA, sedangkan hipertrofi konka (P=0,765) dan septum deviasi (p=0,133) tidak berpengaruh terhadap kejadian OSA. Makroglosia merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian OSA (p= 0,001, RP = 82,44,CI 95% =19,154-354,857). Kesimpulan: Obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi tonsila palatina dan makroglosia berpengaruh terhadap kejadian OSA pada penderita PJK.
Kata kunci: Obstructive Sleep Apnea, penyakit jantung koroner, Nocturnal Pulse Oximetry, Oxygen Desaturation Index
Tidak tersedia versi lain