Text
Perbandingan Teknik Anestesi Inhalasi Sevoflurane dan Anastesi Intravena Propofol Dalam Opersi Laparoskopi ;Kajian Efisiensi Biaya
PERBANDINGAN TEKNIK ANESTESI INHALASI SEVOFLURAN DAN ANESTESI INTRAVENA DALAM OPERASI LAPAROSKOPI; KAJIAN EFISIENSI BIAYA
Damar Tejokusumo*. Taufik Eko Nugroho** PPDS-I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNDIP Staff Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNDIP/RSUP Dr.Kariadi Semarang
ABSTRAK
Latar Belakang : Laparoskopi adalah tindakan minimal invasif untuk berbagai jenis pembedahan dengan banyak keuntungan. Pembedahan laparaskopi di RSUP Dr. Kariadi biasanya menggunakan general anestesi yang dipertahankan dengan inhalasi sevofluran dibandingkan anestesi intravena propofol. Efisiensi pembiayaan terkait penggunaan propofol dan sevofluran merupakan pertimbangan dokter dan pasien.
Tujuan : Membandingkan biaya pernggunaan obat, waktu pulih sadar, nyeri pasca operasi, dan kejadian PONV antara pasien yang menjalani operasi laparoskopi menggunakan inhalasi sevofluran dibandingkan anestesi propotol.
Metode Experimental comparative study pada pasien yang menjalani operasi laparoskopi dengan anestesi intravena propofol dan inhalasi sevofluran 4 Ipm di RS dr. Kariadi Semarang Sampel didapatkan secara consecutive random sampling sebanyak 44 pasien, dibagi 2 kelompok: kelompok A dengan sevofluran dan kelompok B dengan propofol. Biaya penggunaan obat per pasien dalam rupiah, waktu pulih sadar dihitung dalam menit, nyeri pasca operasi dalam skor numerik, serta ada tidaknya kejadian PONV. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dan Fisher.
Hasil Pada kelompok dengan sevofluran didapatkan biaya penggunaan obat yang lebih mahal yaitu Rp 514.132,59 Rp 32.281.35 dibandingkan kelompok propofol yaitu Rp 190.740.18+ Rp. 4.165.05, rerata waktu pulih sadar 14,18 1,01 menit dibandingkan propofol 6.68 0,99 menit, dan kejadian PONV yang lebih tinggi namun tidak bermakna (p-0.607 dengan CI 95% ) . Rerata dan standar deviasi nyeri pasca operasi pada kelompok Sevofluran sama dengan kelompok Propofol yaitu 1.32 + 0,57.
Simpulan : Pasien yang menjalani laparoskopi dengan inhalasi Sevofluran memiliki biaya pengunaan obat yang lebih mahal, waktu pulih sadar yang lebih panjang, dan kejadian PONV yang lebih tinggi dibanding pasien dengan anestesi propofol. Pasien yang menjalani laparoskopi dengan inhalasi Sevofluran mengalami nyeri pasca operasi yang tidak menunjukan perhedaan yang bermakna dibandingkan pasien dengan anestesi propofol.
Kata Kunci: laparoskopi, sevofluran, propofol, efisiensi pembiayaan
Tidak tersedia versi lain