Text
Perbandingan Efektivitas Anestesi Spinal menggunakan Bupivakain Hiperbarik Dengan Isobarik Pada Pasien Yang Menjalani Prosedur Operasi Abdomen Bagian Bawah Di RSUP DR.Kariadi
Latar Belakang: Lebih dari 300 juta prosedur bedah dilakukan di seluruh dunia setiap tahun. Sekitar 5% atau 15 juta prosedur bedah dilakukan dengan teknik anestesi spinal. Bupivakain hidroklorida adalah anestesi lokal aminoasil dan merupakan anestesi lokal yang paling umum digunakan. Ada dua jenis bupivakain yang digunakan yaitu hiperbarik dan isobarik. Perbedaan kepadatan dari dua jenis obat ini diyakini mempengaruhi pola difusi obat tersebut dan dengan demikian menentukan efektivitas, hemodinamik, penyebaran blok, dan efek samping obat
Tujuan: Membandingkan efektivitas bupivakain hiperbarik dengan bupivakain isobarik pada pasien yang menjalani operasi abdomen bagian bawah
Metode: 48 pasien yang menjalani prosedur operasi elektif ASA I-1I abdomen bagian bawah di RSUP dr. Kariadi yang sesuai dengan kriteria inklusi Dibagi menjadi 2 kelompok; kelompok I mendapatkan bupivakain hiperbarik 0.5 %15 mg dan kelompok II mendapatkan bupivakain isobarik 0.5% 15 mg. Posisi kedua pasien saat dilakukan spinal dalam posisi duduk. Tusukan dilakukan di L3-4. Setelah dilakukan anestesi spinal pasien diposisikan tidur terlentang dengan bantal. Dilakukan pencatatan hemodinamik, ketinggian blok serta efek samping pada menit ke 1, 3, 6,9, 12, 15, dan 30
Hasil: onset dari bupivakain hiperbarik lebih cepat daripada bupivakain isobarik (2,00 versus 5,13 t 0,34 (p 0,001). Durasi kelompok isobarik lebih panjang dibandingkan hiperbarik (180 menit150 menit Ketinggian blok sensoris dan motorik tidak berbeda bermakna (p 0,05). Efek samping berupa mual dan muntah lebih tinggi pada kelompok hiperbarik (p
Tidak tersedia versi lain