Text
Perbedaan kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Vitreus penderita Retinopati Diabetika Proliferatif setelah pemberian Bevacizumab dan setelah pemberian Aflibercept
Latar belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai hiperglikemia akibat kelainan sekresi, kerja insulin atau diakrenakan keduanya. Hiperglikemia kronik pada DM akan menyebabkan kerusakan organ, gangguan fungsi seperti mata, ginjal, saraf, jantung dan vaskuler. VEGF merupakan faktor pertumbuhan angiogenesis yang diinduksi oleh hipoksia jaringan. VEGF meningkat pada pasien retinopati diabetika proliferatif. Bevacizumab merupakan full-size humanized recombinant monoclonal IgG antibody. Bevacizumab mempunyai kemampuan mengikat semua isoform dri human VEGF-A. Aflibercept atau VEGF-Trap merupakan solubel decoy reseptor yang merupakan penangkap VEGF. Aflibercept mempunyai kemampuan mengikat VEGF dan berkompetisi dengan reseptor natural VEGF reseptor. Aflibercept mempunyai afinitas lebih tinggi 100 kali terhadap VEGF A dibandingkan Ranibizumab. Aflibercept juga dapat mengikat VEGF B dan PIGF.
Tujuan : Menganalisis perbedaan kadar VEGF vitreus setelah pemberian bevacizumab dan setelah pemberian aflibercept pada penderita retinopati diabetika proliferatif.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan subyek pasien retinopati diabetika proliferatif diindikasi vitrektormi di Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap RSUP dr. AKriadi dan RS Nasional Diponegoro Semarang pada bulan Maret-Agustus 2016. Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. VEGF diambil dari cairan vitreus, pemeriksaan kadar VEGF menggunakan kit spesifik dengan metode Enzyme Linked Immuno-Sorbent Assay (ELISA). Uji korelasi dengan Uji Amnn Whiteny. Nilai p dianggap bermakna apabila p
Tidak tersedia versi lain