Text
Kejadian mielodipresi pada penderita kanker kepala dan leher (KKL) yang mendapat kemoterapi cisplatin dan carboplatin di RSUP Dr. Kariadi Semarang
Latar belakang : Kemoterapi bersifat sistematik dan non selektif sehingga tidak hanya sel kanker yang mati tetapi juga sel normal. National Comprehensive Cancer Network (NCCN) merekomendasikan Platinum-based sebagai rejimen kemoterapi untuk kanker kepala dan leher terutama Cisplatin dan Carboplatin. Cisplatin dan carboplatin dapat menyebabkan efek samping mielosupresi. Mielosupresi merupakan penurunan produksi sel leukosit, eritrosit dan atau trombosit. Tujuan : Membuktikan bahwa terdapat perbedaan kejadian mielosupresi pada penderita KKL yang mendapat kemoterapi Cisplatin dan Carboplatin. Metode : Penelitian observasional dengan desain penelitian kohort prospektif di klinik THT-KL, bangsal dan bagian rekam medis instalasi rawat jalan/rawat inap RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sampel diambil sebanyak 45 orang dan mendapat kemoterapi platinum based dengan salah satu komponen berupa Cisplatin atau Carboplatin sebanyak 3 seri. Analisis data dengan uji Pearson Chi-square dan Fisher’s exact test. Hasil : Subyek penelitian 90 orang, 45 orang mendapat Paclitaxel Cisplatin dan 45 orang mendapatkan regimen Paclitaxel Carboplatin. Hasil penenlitian ini di dapatkan 48,9% pasien stadium IV, histopatologi terbanyak WHO 3 (83,3%). Rerata usia terbanyak 50-59 tahun, dan diagnosis terbanyak pada KNF (66,7%). Secara keseluruhan kemoterapi seri I menunjukkan Carboplatin menyebabkan kadar hemoglobin (p=1,000) dan leukosit (p=0,292) dengan jumlah subyek lebih banyak dibanding Cisplatin. Sedangkan pada kemoterapi seri III, Carboplatin menyebabkan perubahan kadar hemoglobin (p=
Tidak tersedia versi lain