Text
Perbedaan gambaran histopatologi tikus wistar pada pemberian gramaxone dalam dosis LD50 dan LD100 pada rentang waktu postmortem yang berbeda
Pendahuluan : Pada postmortem terjadi beberapa proses perubahan pada tubuh. Pemberian gramaxone dengan dosis LD50 dan LD100 pada postmortem pada 0 jam, 12 jam dan 24 jam dilihat dari gambaran histopatologi. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran histopatologi paru dalam dosis LD50 dan LD100 pada rentang waktu postmortem yang berbeda (0 jam, 12 jam dan 24 jam). Material dan metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Keluaran (outcome) yang dinilai adalah gambaran histopatologi jaringan paru dalam dosis gramaxone LD50 dan LD100 pada rentang waktu postmortem yang berbeda (0 jam, 12 jam dan 24 jam). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Uji Coba Hewan Universitas Negeri Semarang, dengan 36 sampel. Gambaran histopatologi kerusakan paru dengan kriteria modifikasi sistem skoring. Untuk melihat perbedaan diantara kelompok menggunakan uji Kruskal-Wallis, selanjutnya akan dilakukan uji Mann-whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan. Uji dikatakan signifikan bila nilai P ≤ 0,05. Hasil Penelitian : Dari uji Kruskal-Wallis pada perbedaan edema didapatkan nilai P = < 0,001, pada perbedaan luas perdarahan didapatkan nilai P = < 0,037 dan perbedaan penebalan septum alveoli didapatkan nilai P = < 0,025, sedangkan perbedaan sebaran leukosit didapatkan niali P = < 0,239. Kesimpulan : Terdapat perbedaan gambaran histopatologis paru-paru tikus wistar dengan edema, luasnya perdarahan dan penebalan septum alveoli setelah pemberian gramaxone dengan LD50 dan LD100, kecuali untuk sebukan leukosit tidak didapatkan perbedaan yng signifikan.
Kata Kunci : gramaxone, toksikologi, histopatologi, paru
Tidak tersedia versi lain