Text
Pengaruh penambahan kurkumin terhadap penurunan kadar cystatin-C pada pasien mieloma multipel yang mendapat regimen melphalan-prednison di RSUP Dr. Kariadi Semarang
Latar belakang : Mieloma multipel (MM) adalah kelainan sel plasma neoplastik yang belum dapat disembuhkan hingga saat ini. Insufisiensi ginjal merupakan salah satu komplikasi MM yang sering ditemui. 20-50% penderita MM mengalami gangguan ginjal pada saat awal terdiagnosis. Terapi MM dengan menggunakan regimen Melphan-Prednison, diberikan pada pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani cangkok sumsum tulang. Kurkumin memiliki properti anti-infeksi, anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-artritis, hepatoprotektif, kardioprotektif, kemoprotektif dan anti-karsinogenik. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan penambahan kurkumin terhadap penurunan kadar Cystatin-C pada pasien MM yang mendapat regimen MP. Metode penelitian : Penelitian dilakukan di RSUP Dr. KAriadi Semarang antara bulan Februari 2016-Mei 2017. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized Pre-test Post-test Controled Group Design, mono blinding terhadap 24 pasien MM, yang diabgi menjadi kelompok perlakuan (n=12), dan kontrol (n=12). Kelompok perlakuan mendapat melphalan 4 mg/m2. prednison 40 mg/m2 selama 7 hari dan kurkumin 8 gram/ hari selama 28 hari sedangkan kelompok kontrol mendapatkan MP dan plasebo. Pemeriksaan kadar Cystatin-C dilkaukan pada saat awal dan akhir bulan ke-4. Uji normalitas dilakukan dengan Saphiro-Wilk, hubungan penambahan kurkumin dengan penurunan kadar Cystatin-C dan kreatinin serum dengan Mann whitney U test, uji wilcoxon, uji T-berpasangan, independent T-test, dan chi-square. Hasil : Demografi dan karakteristik dasar populasi diantara kedua kelompok tidak didapatkan kelainan yang bermakna, termasuk kadar kreatinin serum, cystatin-C, maupun eGFR yang dihitung dengan menggunakan nilai kreatinin, cystatin-c, maupun kombinasi kreatnin dan cystatin-c. Kadar cystatin-c awal pada kelompok perlakuan vs kontrol sebesar 0,293 ± 0,163; 0,228; 0,120 - 0,720 mg/L vs 0,284 ± 0,110; 0,280, 0,100 - 0,440 mg/L, dengan p 0,773. Kadar cystatin-c pada akhir masa pengamatan 1,469 ± 0.931; 1,100; 0,700 - 4,100 mg/L vs 0,995 ± 0,359; 0,975; 0,500 - 1,800 mg/L, dengan p 0,091. Delta perubahan cystatin c awal dan akhir masa pengamatan pada kelompok perlakuan vs kontrol sebesar (-6,060) ± 168,750; 38,155; (-376,200) - 201,530 mg/L vs (-19,460) ± 143,700; (-31,410); (-276,600) - 196,620 mg/L, dengan p 0,453. Simpulan : penambahan kurkumin tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar cystatin-c pada pasien MM yang mendapat regimen MP.
Kata kunci : MM, kurkumin, cystatin-c
Tidak tersedia versi lain