Text
Faktor risiko kolonisasi Methycillin Resistant Staphylococcus Aureus pada anak dengan HIV/AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang
Latar belakang : Staphyococcus aureus merupakan bakteri patogen penyebab infeksi yang paling sering. Strain S. aureus yang resisten terhadap semua antibiotik betalaktam, disebut methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Salah satu kelompok pasien dengan risiko tinggi terinfeksi MRSA adalah pasien dengan HIV/AIDS, karena status imun yang rendah dan penggunaan obat-obatan termasuk pemberian antibiotik dalam jangka panjang.
Tujuan : Mengetahui gambaran epidemiologi dan faktor risiko yang berhubungan terjadinya kolonisasi MRSA pada pasien HIV/AIDS anak
Metode : Penelitian belah lintang terhadap 51 anak HIV/AIDS usia 0– 18 tahun, mulai September 2017 sampai Agustus 2018 di Semarang. Pasien dilakukan pengambilan swab hidung dan tenggorok, dan dilakukan identifikasi MRSA berdasarkan pada uji cefoxitin. Data faktor risiko didapatkan dari catatan medis dan wawancara dengan orangtua subyek. Luaran yang diperiksa adalah adanya MRSA dan faktor risiko yang berpengaruh. Analisis statistik menggunakan Chi Square/Fischer Exact dan dinyatakan bermakna apabila p < 0.05.
Hasil: Sebanyak 51 subyek yang memenuhi kriteria dilakukan pengambilan swab, terdiri atas 29 (56.9%) laki – laki, dengan usia terbanyak >5 tahun (76,5%). Hasil positif S.aureus didapatkan sebesar 31%, Kolonisasi MRSA didapatkan pada 2 sampel diantaranya (3,9%). Faktor-faktor risiko yang diteliti antara lain stadium HIV, kadar CD4, riwayat infeksi kulit dalam 6 bulan terakhir, riwayat penggunaan antibiotik dalam 6 bulan terakhir dan kepadatan lingkungan tidak bermakna secara statistik menyebabkan kolonisasi MRSA (p>0.05).
Kesimpulan: angka kejadian kolonisasi MRSA pada pasien HIV/AIDS anak rendah (3,9%), tidak ada faktor risiko yang bermakna menyebabkan kolonisasi MRSA.
Kata kunci: MRSA, HIV/AIDS, anak
Tidak tersedia versi lain