Text
EFEK CAFFEINE DOSIS BERTINGKAT TERHADAP JUMLAH SEL INFLAMASI PADA PENYEMBUHAN LUKA FULL THICKNESS SKIN GRAFT AUTOLOGOUS TIKUS SPARAGUE DAWLEY
Latar belakang : Skin graft saat ini menjadi salah satu terapi pilihan pada proses penyembuhan luka yang berkembang pesat. Sistem imunitas memiliki peran penting dalam penyembuhan luka skin graft. Kopi memiliki kandungan caffeine (1,3,7-trimethylxanthine) sebagai antioksidan memiliki peran yang penting dalam penyembuhan luka melalui sistem imun. Tujuan : Membuktikan efek caffeine dalam berbagai dosis dalam meningkatkan jumlah sel inflamasi pada luka skin graft. Metode : Penelitian ini adalah studi eksperimental dengan “Blinded randomized post test only controlled group design”. Seluruh sampel (Tikus Sparague Dawley) dilakukan skin graft autologus pada waktu yang bersamaan. Sampel dibagi secara acak menjadi 4 grup ( K=tanpa intake caffeine), (PI= Caffeine 3mg), (P2= Caffeine 6 mg), (P3= Caffeine 9 mg). Perhitungan jumlah sel makrofag jaringan, sel neutrofil dan monosit darah tepi dilakukan pada heri ke 7 pasca skin graft. Data dianalisis dengan metode ANOVA, kruskall-walls dan mann-whitney test. Hasil : Pada perbandingan jumlah makrofag jaringan didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok K dengan P2 (p=0,011), K dengan P3 (p= 0,008); P1 dengan P2 (p=0,009); P1 dengan P3 (p=0,006); dan P2 dengan P3 (p=0,008). Perbedaan yang tidak bermakna, didapatkan antara kelompok K dengan P1 (p=0,343). Pada hasil uji neutrofil darah tepi, uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p=0,961, sehingga tidak didapatkan perbedaan bermakna. Pada hasil uji monosit, hasil uji One way ANOVA didapatkan nilai p=0,160, tidak ada perbedaan bermakna jumlah monosit darah tepi pada keempat kelompok. Kesimpulan : Terdapat perbedaan bermakna jumlah sel makrofag jaringan pada penggunaan caffeine dosis bertingkat proses penyembuhan luka skin graft autologus tikus Sparague Dawley.
Kata kunci : sel inflamasi, skin graft, caffeine
Tidak tersedia versi lain