Text
GAMBARAN ULTRASONOGRAFI HEPAR DENGAN GANGGUAN FUNGSI HEPAR PADA PASIEN LEPTOSPIROSIS
Latar Belakang : Pasien leptospirosis dengan gangguan fungsi hati dan ultrasonografi abnormal, dalam bentuk
hepatomegali dan hiperogenik, tidak ditemukan obstruksi intra dan ekstrahepatik. Pada leptospirosis, bilirubin serum dapat meningkat secara signifikan dibandingkan dengan enzim hati lainnya. Tantitanawat & Tanjatham menemukan bahwa bilirubin total lebih dari 2,5 mg /dL secara independen terkait dengan tingkat keparahan. Dalam penelitian ini, bilirubin langsung dan tidak langsung adalah 13 dan 5 mg / dL, masing-masing, dan 85% disajikan dengan bilirubin langsung lebih tinggi dari 3,5 mg / hari. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Dilakukan di Bagian Radiologi Rumah Sakit Dr.Kariadi Semarang, dengan 14 sampel. Hasil USG dinilai jika lebih dari 15 cm ukuran pembesaran hati ditemukan dan hyperechoic. Hasil laboratorium menunjukkan tingkat SGOT / SGPT yang tinggi. Hasil : Selama periode Januari 2016 hingga Mei 2018, pasien leptospirosis berjumlah 38 orang yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 14 orang. Dari jumlah tersebut, kelompok usia tertinggi adalah> 70 tahun (3, 21%). Kelompok usia 50 tahun diperoleh dengan hati yang normal 3 (21%), hepatomegali 2 (14%) dan ekogenisitas meningkat sebesar 3 (21%) Kesimpulan: Pada pasien dengan leptospirosis hepatomegali dan hiperekoik baik dengan tingkat SGOT dan SGPT yang tinggi dan yang biasanya USG. Gangguan peningkatan kadar SGOT / SGPT pada pasien leptospirosis di RSUP dr. Kariadi Semarang juga dapat memiliki efek pada hasil ultrasonografi hepar, karena ada lebih banyak kelainan hati daripada hati normal.
Kata kunci: ultrasonografi, hepatomegali, hiperekoik, hati
Tidak tersedia versi lain