Text
Faktor Risiko Kolonisasi Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Pada Pasien Baru Studi di Bangsal Rajawali RSUP Dr Kariadi Semarang
Latar Belakang : Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan Emerging Infectious Pathogen.,2 Prevalensi MRSA diberbagai rumah sakit di dunia berkisar antara 2-70% dengan angka rata-rata 20% MRSA Carrier yang asimtomatik. Infeksi oleh MRSA bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius dan dapat meningkatkan angka kesakitan (morbiditas) dan Kematian (mortalitas), dapat memperlama perawatan pasien dirumah sakit dan biaya perawatan akan lebih mahal.
Metode penelitian : Desain Cross Sectional Prospektif periode September-November 2018. Analisis bivariat dengan Chi square test, Prevalen Risk, dan analisis multivariat dilakukan dengan regresi logistik multipel. Nilai p dianggap bermakna jika < 0,05.
Hasil : Total sampel pada penelitian ini sebanyak 121 pasien yang dilakukan swab hidung dan tenggorok. MRSA yang didapatkan pada penelitian ini paling banyak terdapat di hidung sebanyak 21 (58,3%), tenggorok 9 (25%), dan keduanya baik hidung dan tenggorok 6 (16,7%). Faktor risiko yang mempunyai hubungan diantaranya riwayat pemakaian antibiotik, riwayat rawat inap dalam 1 tahun dan infeksi dengan nilai p < 0,05.
Kesimpulan : Carrier rate Kolonisasi MRSA pada penelitian ini adalah sebesar 29,7%. Usia, Jenis Kelamin, Dan Infeksi Bukan Faktor Risiko Terjadinya Kolonisasi MRSA pada pasien Baru di Bangsal Rajawali RSUP Dr Kariadi.
Kata kunci : Faktor Risiko, Kolonisasi MRSA, Cross Sectional.
Tidak tersedia versi lain