Text
EFEKTIVITAS KLONIDIN DAN DEXMEDETOMIDINE UNTUK MENCEGAH AGITASI PASCA ANESTESI SEVOFLURAN PADA PASIEN PEDIATRI
Latar Belakang: Anestesi terpillih pada prosedur operasi pasien pediatri adalah general anestesi dengan agen inhalasi sevofluran. Efek samping sevoflurane yang sering muncul adalah agitasi pasca anestesi.. Beberapa obat sering digunakan untuk mengurangi agitasi pasca anestesi dengan agen inhalasi sevoflurane, diantaranya klonidin dan dexmedetomidine.
Tujuan: Membandingkan pengaruh pemberian klonidin dan dexmedetomidin intravena dosis tunggal sebelum ekstubasi terhadap insiden agitasi dan nyeri saat pulih sadar dari anestesi umum pada pasien pediatrik yang menjalani prosedur pembedahan dengan anestesi umum dengan gas inhalasi sevofluran.
Metode: Dilakukan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized, double-blind, controlled trial pada 48 pasien pediatri sebagai subjek penelitian yang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak masing-masing kelompok terdiri dari 24 anak yang menjalani operasi labioplasti dengan anestesi umum inhalasi menggunakan agen inhalasi sevoflurane. Kelompok I mendapat perlakuan injeksi klonidin 2 mg/kgbb 15 menit sebelum agen inhalasi dimatikan. Kelompok II mendapat dexmedetomidin 0,3 mcq/kgbb 15 menit sebelum agen inhalasi dimatikan. Dievaluasi kejadian agitasi dengan membandingkan skor PAEDS pre operasi, 1 menit post ekstubasi, saat mulai pulih sadar, dan 15 menit post ekstubasi serta skor FLACC saat mulai pulih sadar dan 15 menit post ekstuubasi. Selain itu juga menilai waktu mulai pulih sadar, waktu tercapainya Stewart Score ≥5 tanpa nilai 0 dan PAEDS ≤10, Stewart score saat pasien kembali ke ruangan.
Hasil: Skor PAEDS 1 menit post ekstubasi kelompok I 8,21 ± 0,83 kelompok II 7,96 ± 0,75 (p=0,827). Skor PAED pulih sadar kelompok I 8,96 ± 1,78 kelompok II 8,46 ± 1,25 (p=0,306). Skor PAED 15 menit post ekstubasi kelompok I 8,42 ± 0,78 kelompok II 8,00 ± 0,66 (p=0,065). Skor FLACC sadar kelompok I 2,75 ± 1,11 kelompok II 2,21 ± 0,88 (p=0,024). Skor FLACC 15’ post ekstubasi kelompok I 2,29 ± 0,55 kelompok II 2,00 ± 0,42 (p=0,041).
Kesimpulan: Pemberian dexmedetomidin intravena sama efektif dengan klonidin dalam menurunkan angka kejadian agitasi, emergence delirium dan nyeri paska anestesi umum dengan agen sevofluran tetapi hanya berbeda bermakna pada perbedaan nyeri.
Kata Kunci : Sevoflurane, Agitasi, PAEDS Score, FLACC Score, klonidin, Dexmedetomidine
Tidak tersedia versi lain