Text
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA OKSIKODON DENGAN MORFIN SEBAGAI ADJUVAN BUPIVAKAIN EPIDURAL UNTUK ANALGETIK PASCA OPERASI GINEKOLOGI ONKOLOGI
Latar Belakang: Operasi ginekologi onkologi menimbulkan nyeri pasca operasi yang berat dengan nilai VAS 7-8 sehingga diperlukan manajemen nyeri yang adekuat, salah satunya dengan injeksi analgesia epidural kontinyu menggunakan anestesi lokal bupivacain dengan adjuvan opioid oksikodon atau morfin.
Tujuan: Membandingkan efektivitas dan efek samping antara oksikodon dengan morfin sebagai adjuvan bupivakain epidural untuk analgetik pada pasca operasi laparotomi ginekologi onkologi.
Metode: Sebanyak 42 pasien yang menjalani operasi ginekologi onkologi dimasukkan dalam penelitian randomized, double-blind, controlled trial ini. Pasien dibagi menjadi dua grup : grup O mendapatkan aduvan oksikodon melalui infus epidural sebesar 0,07 mg/jam setelah operasi, selama 48 jam; dan grup M mendapatkan morfin melaui infus epidural sebesar 0,1 mg/jam, selama 48 jam. Dilakukan pencatatan Skor NRS, tekanan darah sistol diastol, laju nadi dan laju napas, efek samping serta kebutuhan rescue analgetik
Hasil: Kedua grup sebanding dalam hal skor NRS, tekanan darah sistol diastol, laju nadi dan laju napas, efek samping serta kebutuhan rescue analgetik. Terjadi efek samping mual, pruritus, mengantuk dan pusing namun secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna.
Kesimpulan: Penggunaan epidural oksikodon sama efektifnya dibandingkan penggunaan morfin epidural. Skala nyeri NRS pada kelompok oksikodon epidural tidak berbeda dibandingkan dengan kelompok morfin epidural. Efek samping pada kelompok pasien morfin epidural tidak terbukti lebih banyak dibandingkan dengan kelompok pasien oksikodon epidural.
Kata Kunci : epidural, oksikodon, morfin, bupivakain, adjuvan
Tidak tersedia versi lain