Text
PERBANDINGAN RESPON TERAPI PEG INTERFERON, TENOFOVIR DISOPROXIL FUMARATE DAN TELBIVUDINE PADA HEPATITIS B (RSUP DR. KARIADI SEMARANG)
Latar Belakang : Infeksi virus hepatitis B (HBV) masih merupakan masalah kesehatan dunia dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Sejak diperkenalkannya pilihan terapi yaitu nuckleos(t)ida analalog (NA) dan peginterferon, hepatitis B menjadi penyakit yang bisa diterapi namun belum dapat disembuhkan. Salah satu tujuan terapi pada penderita hepatitis B adalah tercapainya respon virologi dan histologi
Metode: Desain penelitian ini adalah kohort. Subyek penelitian adalah penderita yang menjalani terapi hepatitis B di poliklinik RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yang mendapatkan peginterferon, tenofovir disoproxil fumarate dan telbivudin. Penilaian respon histologi dan virologi dilakukan pada 1 tahun terapi pada ketiga kelompok dan penilaian respon virologi pada 3 tahun terapi pada kelompok tenofovir disoproxil fumarate dan telbivudin.
Hasil: Sebanyak 229 penderita hepatitis B yang mendapatkan terapi terdiri dari 60 subjek mendapat peginterferon, 62 subjek mendapatkan tenofovir disoproxil fumarate dan 107 subjek mendapatkan telbivudin. Penurunan nilai delta fibroscan tertinggi didapatkan pada kelompok tenofovir disoproxil fumarate 8.5±1.4; 4.1; -12.3-47.3, dari analisis tidak terdapat perbedaan yang bermakna penurunan rata rata nilai delta fibroscan pada ketiga kelompok (p=0.105), namun terdapat perbedaan yang bermakna penurunan rata rata nilai fibroscan pada kelompok tenofovir disoproxil fumarate dan telbivudin (p=0.049). Muatan virus HBV DNA 1 tahun terapi didapatkan paling baik pada kelompok tenofovir disoproxil fumarate yaitu 0.6±1.1; 0,0; 0-7, terdapat perbedaan yang bermakna muatan virus HBV DNA 1 tahun terapi pada kelompok nukleos(t)ida analaog baik tenofovir disoproxil fumarate maupun telbivudin terhadap peg interferon (p
Tidak tersedia versi lain