Text
PENGARUH PENAMBAHAN KURKUMIN TERHADAP KADAR C-TERMINAL TELOPEPTIDE KOLAGEN TIPE 1 PADA PASIEN MIELOMA MULTIPEL YANG MENDAPAT REGIMEN MELFALAN PREDNISON DI RSUP DR KARIADI SEMARANG
Latar belakang: Penyakit tulang mieloma (myeloma bone disease, MBD) merupakan morbiditas tertinggi pada mieloma multipel (MM). C-terminal telopeptide kolagen tipe-1 (CTX-1) merupakan biomarker yang baik digunakan untuk evaluasi sistem perombakan tulang pada MBD. Kadar CTX-1 yang tinggi ditemukan pada MBD baru, remisi, dan relaps dan menurun pada saat pengobatan. MM merupakan gangguan pada sel plasma yang dicirikan dengan adanya infiltrasi sumsum tulang oleh sel plasma klonal yang mensekresi imunoglobulin monoklonal yang dapat dideteksi di serum dan/atau urine. Melfalan prednison (MP) merupakan regimen standar pengobatan MM yang tidak memenuhi syarat cangkok sumsum tulang. Kurkumin memiliki efek anti inflamasi, antiangiogenesis, antikarsinogenik dan inhibitor osteoklastogenesis.
Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan kurkumin terhadap kadar CTX-1 pada pasien MM yang mendapat regimen MP.
Metode penelitian : Penelitian dilakukan di RSUP. Dr. Kariadi Semarang pada Februari 2016 – Mei 2017. Metode penelitian adalah eksperimental, Randomized Pre-test Post-test Control Group Design, mono blinding terhadap 33 pasien MM yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan mendapat melfalan 4 mg/m2, prednison 40mg/m2 selama 7 hari dan kurkumin 8 gram/hari selama 28 hari. Kelompok kontrol mendapatkan MP dan plasebo. Uji normalitas menggunakan Saphiro-Wilk dengan hasil distribusi normal sehingga dilakukan uji beda antara dua kelompok menggunakan Paired Samples T-test dan dilakukan uji korelasi dengan Chi-square test.
Hasil : Selama penelitian dari 17 kelompok perlakuan, 4 meninggal, 1 hilang kontak sedangkan dari 16 kontrol, 3 diantaranya meninggal dan 1 keluar. Rasio laki-laki dengan perempuan 1,3 : 1. Rerata umur subyek penelitian 54,92 tahun pada kelompok perlakuan dan 58,33 kontrol. Lesi litik hampir ditemukan pada semua subyek yaitu 83,3% perlakuan dan 100% kontrol. Hiperkalsemia ditemukan 33,3% pada kelompok perlakuan dan 16,7% kontrol. Subyek pada kedua kelompok mengalami gangguan fungsi ginjal yaitu 58,3% pada kelompok perlakuan dan 83,3 % kontrol. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada penambahan kurkumin terhadap penurunan kadar CTX-1 pada kedua kelompok.
Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penambahan kurkumin dengan penurunan kadar CTX-1.
Kata kunci : mieloma multipel, myeloma bone disease, kurkumin, CTX-1
Tidak tersedia versi lain