Text
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI CITRA TUBUH DAN GEJALA DEPRESI DENGAN KEJADIAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA OBESITAS
Latar belakang : Masa remaja merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yaitu usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun. Pada tahap ini remaja mulai memperhatikan bentuk tubuh mereka dan mendambakan tubuh ideal untuk menarik lawan jenis. Perhatian terhadap diri ini mempengaruhi perkembangan positif atau negatif citra tubuh.
Bentuk tubuh ideal yang didambakan perempuan yaitu ramping, berlekuk, kuat dan sehat sedangkan tubuh laki-laki ideal yaitu ramping, berotot dan sehat, oleh karena itu obesitas menimbulkan pertentangan antara harapan dan kenyataan pada bentuk tubuh dan menyebabkan ketidak-puasan terhadap penampilan. Pertentangan dalam diri ini kadang bisa menyebabkan depresi.
Mereka yang merasa tidak puas dengan penampilan dirinya berusaha mendapatkan bentuk tubuh ideal dengan melakukan diet, menghindari makanan yang menggemukkan, membatasi makan dan berolah raga untuk menurunkan berat badan. Perilaku ini berisiko menyebabkan terjadinya gangguan makan.
Tujuan : Menganalisis hubungan antara persepsi citra tubuh dan gejala depresi dengan kejadian gangguan makan pada remaja obesitas.
Metode : Penelitian observasional dengan desain cross sectional pada 25 orang mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro semester II dan IV menggunakan alat uji Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scale (BSRQ-AS), Beck Depression Inventory - II (BDI-II) dan Eating Attitude Test-40 (EAT-40).
Hasil : Persepsi citra tubuh pada domain evaluasi penampilan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kejadian gangguan makan. p = 0,01 < 0,05, OR = 23, dan CI95% = 3,382-156,396.
Simpulan : Evaluasi penampilan memberikan pengaruh sebesar 23 kali terhadap kejadian gangguan makan.
Kata kunci : obesitas remaja, citra tubuh, depresi, gangguan makan
Tidak tersedia versi lain