Text
PERBEDAAN PENGARUH CIRCUIT TRAINING DAN SENAM LANSIA TERHADAP KAPASITAS FUNGSIONAL PARU LANJUT USIA
Tujuan: Membandingkan pengaruh Circuit Training dan Senam Lansia terhadap kapasitas fungsional paru lanjut usia
Design: randomized pre and post controlled group design.
Subjek: Individu usia lanjut antara 65-75 tahun
Tempat: Balai Rehabilitasi Sosial Wira Adhi Karya Ungaran Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
Waktu: Februari 2018 – Maret 2018
Intervensi: Subjek secara acak dimasukkan dalam salah satu kelompok berikut: circuit training dan senam lansia. Kelompok circuit training mengikuti empat macam latihan (1) calf rising pada posisi berdiri, (2) latihan otot perut pada posisi terlentang, (3) latihan penguatan ekstremitas dan (4) mengayuh sepeda statis. Subjek diminta untuk melakukan latihan (1)–(4) ini (1 set circuit training) dengan interval 1 menit di antara latihan. Setiap set circuit training diulang 3 kali dengan interval antar set 5 menit. Kelompok senam lansia mendapatkan latihan berupa senam lansia Menpora 2000. Kedua kelompok melakukan latihan 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu.
Outcome: Forced vital capacity (FVC) yang diukur dengan spirometer.
Hasil:Pada kelompok circuit training terdapat peningkatan yang bermakna padanilai FVCdari 69,38±8,87 % predicted menjadi 80,08±6,98 % predicted (p=0,003). Namun, tidak terdapat perubahan yang bermakna pada nilai FVC dari 70,31±1,64 % predicted menjadi 70,92±1,28 % predicted (p=0,790) pada kelompok senam lansia. Terdapat perbedaan yang bermakna pada perbedaan post test – pre test FVC (p=0,011)pada kelompok circuit trainin dibandingkan kelompok senam lansia.
Kesimpulan: circuit training meningkatkan kapasitas fungsional paru pada lanjut usia lebih baik dibandingkan senam lansia.
Kata kunci: circuit training, senam lansia, kapasitas fungsional paru, usia lanjut
Tidak tersedia versi lain