Text
HUBUNGAN ANTARA KADAR YODIUM AIR TANAH DENGAN VOLUME TIROID (STUDI PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA SENGI KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH PASCA ERUPSI MERAPI 2010)
Latar belakang : Yodium dalam air dan garam beryodium adalah sumber pememnuhan kebutuhan yodium tubuh. Penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar iodium air yang dikonsumsi rumah tangga dengan kejadian gondok pada wanita usia subur di Desa Sengi Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang pasca erupsi Merapi 2010. Metode : Penenlitian observasional cross sectional ini dilakukan pada 140 wanita usia subur dari 8 dusun di Desa Sengi Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang dipilih secara proportional random sampling sebagai sampel. Kadar yodium air tanah diperiksa dengan menggunakan spektrofotometer dilaboratorium GAKY Undip Semarang, kadar iodium garam diukur dengan iodometri. EYU diukur dengan metode Ammonium Persulphate Digestion Microplate (APDM). Asupan yodium diukur menggunakan metode wawancara konsumsi bahan makanan menggunakan FFQ lalu dikonversi kandungan yodiumnya dengan menggunakan NutriSurvey 2007 ditambah jumlah yodium dalam garam yang dikonsumsi dubjek penelitian dalam 1 hari. Kejadian gondok diukur dengan menggunakan USG tiroid dilakukan oleh seorang dokter ahli radiologi dan dengan melakukan palpasi yang dilakukan oleh dokter ahli ilmu penyakit dalam. Analisis data dilakukan dengan bantuan komputer dan alat perangkat analisis statistik. Analisis untuk mengetahui kenormalan data di uji dengan Shapiro-Wilk dan dilanjutkan dengan uji korelasi Spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan angka TGR dengan USG tiroid sebesar 4%. Kadar yodium air tanah rata-rata 2,03 ugr/l. Sebagian besar rumah tangga menggunakan kadar yodium dalam garam yang rendah
Tidak tersedia versi lain