Text
Rasio netrofil limfosit dan limfositopenia sebagai penanda sepsis
Latar belakang : Keadaan sepsis pada awalnya akan menyebabkan peningkatan jumlah netrofil diikuti oleh peningkatan limfosit, keadaan sepsis yang bertahan akan menyebabkan apoptosis dari limfosit, sehingga rasio netrofil limfosit akan meningkat, dan terjadi limfositopenia yang dapat dijadikan indikator sepsis.
Tujuan : Mengetahui nilai RNL dan hitung limfosit pada pasien dicurigai sepsis di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian diagnostik non eksperimental dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 30 pasien. Pasien ICU dengan dua atau lebih tanda SIRS dan dicurigai infeksi diambil sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit dan pemeriksaan kultur darah, kemudian data dianalisis menggunakan kurva ROC.
Hasil : Sumber infeksi terbanyak terjadi pada traktus digestivus (43,3%), obstetri ginekologi (23,3%), traktus respiratorius (16,7%), cerebrovaskuler (10%) dan traktus urinarius (6,7%). Rasio netrofil limfosit memiliki AUC 0,425 (sensitivitas 60% dan spesifisitas 20%), limfositopenia absolut memiliki AUC 0,425 (sensivisitas 40% dan spesifitas 40%), sedangkan RNL dan limfositopenia memiliki AUC 0,575 (sensitivitas 70% dan spesifitas 45%).
Kesimpulan : Rasio netrofil limfosit dan limfositopenia absolut tidak bisa dijadikan indikator sepsis pada pasien-pasien di ICU walaupun memiliki sensivisitas 70% dan spesifitas 45%.
Kata kunci : sepsis, rasio netrofil limfosit, limfositopenia absolut
Tidak tersedia versi lain