Text
Faktor-faktor risiko infeksi kuman penghasil Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) di Unit Perawatan Intensif RSUP Dr. Kariadi Semarang
Latar belakang : Infeksi oleh bakteri penghasil Extended-Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) menjadi tantangan tersendiri bagi para klinisi terutama yang bertugas di unit perawatan intensif karena terbatasnya pilihan terapi antibiotik, prognosis pasien yang buruk, lama perawatan yang lebih lama dan potensi pemberian antibiotik spektrum luas yang tidak diperlukan. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat diduga menyebabkan berkembangnya mutasi genetik bakteri sehingga memicu resistensi terhadap antibiotik.
Tujuan : Menganalisis faktor faktor risiko infeksi oleh bakteri penghasil ESBL di unit perawatan intensif RSUP Dr. Kariadi Semarang
Metode : Sebuah studi kasus kontrol dilakukan menggunakan data rekam medik pasien ICU dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Sampel dikelompokkan menjadi kelompok ESBL-positif dan ESBL-negatif berdasarkan persamaan jenis kelamin. Data demografis, klinis, riwayat penggunaan antibiotik dan komorbid dari 170 sampel (85 sampel pada masing masing kelompok) dilihat secara retrospektif.
Hasil : Sebanyak 48 (56,5%) pasien dari kelompok ESBL positif berjenis kelamin perempuan, 49 (57%) merupakan pasien rujukan dari RS lain. Rata rata usia pada kelompok ESBL positif ialah 49,25 (±15,13) tahun. Umur lebih dari 60 tahun (OR 0.39, 95% CI 0.21-0.75), riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya (OR 126.729, 95% CI 42.01-382.26), riwayat penggunaan antibiotik sebelumnya (OR 66.77, 95% CI 24.35-183.08), lama perawatan < 14 hari (OR 2.62, 95% CI 1.26-5.43) dan penggunaan ≥3 instrumen medis (OR 0.27, 95% CI 0.14-0.52) menjadi faktor risiko yang bermakna dengan p
Tidak tersedia versi lain