Text
Analisis faktor-faktor risiko yang paling berperan pada kejang demam
Pendahuluan : Kejang demam merupakan gangguan neurologi yang banyak ditemukan pada anak. Pengenalan akan faktor risiko kejang demam akan membantu memprediksi terjadinya bangkitan kejang demam.
Tujuan : Mengevaluasi faktor risiko kejang demam dan menganalisa faktor mana saja yang paling berperan dalam terjadinya bangkitan kejang demam.
Material dan Metode : Penelitian kasus-kontrol dengan pasien dengan bangkitan kejang demam sebagai kelompok kasus (n = 56) dan demam tanpa kejang sebagai kontrol (n = 46). Data diambil dari pasien berusia 3 bulan sampai dengan 5 tahun yang dirawat di RSUP dr. Kariadi pada periode Januari - Desember 2015 dengan kedua diagnosis di atas. Pasien dengan gangguan elektrolit, hipoglikemia, riwayat kejang sebelumnya pada kelompok kontrol dan data catatan medis yang tidak lengkap dieksklusi dari penelitian. Faktor risiko yang dinilai berupa usia, jenis kelamin, tinggi demam, riwayat kejang demam pada keluarga lini pertama, riwayat gangguan perkembangan, dan kadar hemoglobin. Dilakukan perhitungan nilai OR, analisis logistik ganda, uji korelasi, dan analisis diskriminan untuk mencari tahu faktor korelasi faktor risiko dengan bangkitan kejang demam dan faktor mana saja yang dapat menjadi prediktor terjadinya bangkitan kejang.
Hasil Penelitian : Analisis diskriminan menghasilkan fungsi diskriminan unstandardized D = 26,988 - 0,854 (suhu) + 0,185 (jenis kelamin) + 1,565 (riwayat keluarga)+ 1,178 (riwayat gangguan perkembangan); dengan cut of point 0,000235. Urutan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian kejang demam adalah: suhu tubuh ketika demam, riwayat kejang demam pada keluarga, riwayat gangguan perkembangan, dan jenis kelamin.
Kesimpulan : Suhu tubuh, riwayat kejang demam pada keluarga, gangguan perkembangan, dan jenis kelamin dapat digunakan untuk prediksi kejadian kejang demam pada anak.
Kata kunci : faktor risiko, kejang demam, anak, diskriminan
Tidak tersedia versi lain