Text
Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi peningkatan risiko malnutrisi pasien dewasa rawat inap
Pendahuluan : Malnutrisi rumah sakit masih merupakan persoalan yang belum tertangani dengan baik. Angka prevalensi malnutrisi rumah sakit berkisar pada angka 20%-60%. Malnutrisi dapat terjadi sebelum pasien mendapat perawatan di rumah sakit dan dapat pula timbul saat pasien mendapat perawatan di rumah sakit yang disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah rujukan kepada tim gizi klinis.
Tujuan : Untuk Mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi peningkatan risiko malnutrisi pasien rawat inap dewasa pada hari ke-7 rawat inap beradasarkan skrining Malnutrition Universal Screening Tool (MUST).
Material dan Metode : Kami menggunakan metode nested case control pada 65 pasien. Alat skrining MUST digunakan untuk menentukan risiko malnutrisi saat admisi dan hari ke-7 rawat inap. Kriteria kasus merupakan pasien dengan peningkatan risiko malnutrisi. Analisa rasio odds dilakukan untuk melihat faktor-faktor risiko yang mempengaruhi peningkatan risiko malnutrisi.
Hasil Penelitian : Responden total adalah sebanyak 65 orang. Sebesar 67% pasien berada dalam risiko tinggi malnutrisi saat admisi dan 52% saat hari rawatan ke 7. Persentasi pasien yang dirujuk kepada dokter gizi klinis yakni hanya 28%. Adapun factor risiko yang mempengaruhi peningkatan risiko malnutrisi pasien rawat inap dewasa adalah tidak adanya rujukan kepada dokter gizi klinis (OR=10,67; IK 2,68-42,52), usia pasien > 40 tahun saat admisi (OR=3,5; IK 1,19-10,47), dan waktu rujukan >48 jam (OR=11; IK 0,81-147,86).
Kesimpulan : Risiko malnutrisi pasien saat admisi dan saat rawatan hari ke-7 memiliki persentase yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan risiko malnutrisi pasien rawat inap dewasa adalah tidak adanya rujukan kepada dokter gizi klinis, dan usia pasien > 40 tahun saat admisi.
Kata kunci : malnutrisi; skrining gizi; rujukan gizi klinis; rawat inap; Malnutrition Universal Screening Tool
Tidak tersedia versi lain