Text
Penatalaksanaan gizi pasien malnutrisi berat dengan HIV/AIDS disertai infeksi oportunistik
Latar belakang : Malnutrisi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita HIV/AIDS yang mempercepat timbulnya infeksi sekunder. Intervensi gizi akan mencegah penurunan massa otot, memperbaiki kualitas hidup pasien dan memperbaiki respon pasien terhadap terapi.
Tujuan : Mengetahui perubahan berat badan, kapasitas fungsional pasien saat awal masuk hingga pasien pulang terkait dengan intervensi gizi yang telah diberikan.
Metoda : Penelitian ini merupakan studi kasus pada pasien rawat inap di RSUP dr.Kariadi. Subjek penelitian dipilih tiga orang pasien HIV/AIDS berusia muda dan malnutrisi dengan infeksi oportunistik yang berbeda yaitu kasus 1 adalah toksoplasmosis yang berkembang dan menyebabkan hemiparesis dan afasia. Kasus 2 dengan infeksi oportunistik yang diderita adalah TB dan diare. Kasus 3 infeksi oportunistik yang menyertai adalah diare kronik dan Sindrom Steven Johnson. Ketiga pasien tersebut diikuti dari awal masuk hingga pulang, dan diberikan intervensi gizi berupa diet dengan proporsi 45%-65% karbohidrat, 10% - 35% protein dan 20% - 30% lemak, kemudian diamati perubahan asupan, berat badan, kapasitas fungsional, klinis maupun laboratorium.
Hasil : Pada kasus 1, wanita, usia 33 th, berat badan pasien meningkat 2 kg, hand grips strength meningkat dari 18 menjadi 22 kg/s, lama rawat 13 hari. Kasus 2 adalah laki-laki, 20 th, berat badan pasien meningkat 1 kg, hand grips strength meningkat dari 20 menjadi 29 kg/s, lama rawat 9 hari. Kasus 3 adalah laki-laki, 31 th, berat badan meningkat 2 kg, hand grips strength meningkat dari 20 menjadi 24kg/s, lama rawat 6 hari.
Simpulan : Pemberian zat gizi dengan proporsi 45%-65% karbohidrat, 10% - 35% protein dan 20% - 30% lemak mampu mencegah penurunan berat badan dan perbaikan activity daily life pada pasien saat pulang dari rumah sakit.
Kata kunci : pasien hiv/aids, malnutrisi, infeksi oportunistik
Tidak tersedia versi lain