Text
Tinggi badan ibu hamil sebagai faktor risiko terhadap terjadinya berat bayi lahir rendah (BBLR)
Latar belakang : Berat lahir merupakan indikator penting terhadap kesehatan dan keberlangsungan hidup bayi. Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram memiliki risiko kematian hingga 20 kali lipat dibandingkan bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. Usia ibu kurang 18 tahun atau lebih 35 tahun, asupan gizi tidak mencukupi kebutuhan, tinggi badan (TB) kurang dari 145 cm, Lingkar lengan atas (LLA) kurang dari 23,5 cm, adanya penyakit penyerta pada ibu seperti diabetes melitus dan anemia, serta kelahiran sebelum masa gestasi 37 minggu dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah (BBLR).
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko TB terhadap kejadian BBLR pada ibu hamil.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol. Kriteria kasus merupakan kelahiran dengan BBLR, sedangkan kriteria kontrol merupakan kelahiran dengan berat badan normal. Variabel yang diperiksa adalah jarak kehamilan, TB, LLA, dan latar belakang pendidikan.
Hasil : Subyek penelitian sebanyak 70 ibu yang melahirkan BBLR sebagai kasus dan 68 subjek ibu yang tidak BBLR sebagai kontrol. Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara TB ibu pada kelompok kasus dan kontrol (p >0,05). Variabel usia, LLA dan jarak kehamilan tidak mempengaruhi hasil analisis TB ibu terhadap kejadian BBLR, sehingga ketiga variabel tersebut bukan sebagai faktor perancu. Variabel pendidikan didapatkan nilai p >0,05 sehingga tidak ada perbedaan bermakna dan tidak dimasukkan dalam analisis faktor risiko tinggi badan ibu terhadap kejadian BBLR.
Simpulan : TB ibu hamil bukan merupakan faktor risiko kejadian BBLR, hal ini tidak dipengaruhi oleh usia, LLA dan jarak kehamilan.
Kata kunci : Berat badan lahir rendah, tinggi badan, lingkar lengan atas, jarak kehamilan.
Tidak tersedia versi lain