Text
Inkontinensia anal pada wanita primipara pasca persalinan di Rumah Sakit Dr. Kariadi dan Rumah Sakit Jejaraing di Semarang : Angka prevalensi dan faktor risiko
Latar belakang. Inkontinensia anal merupakan gangguan fungsional dasar panggul yang dapat terjadi pada wanita muda dan meningkat sesuai dengan usia. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan psikologi (depresi, kehilangan rasa percaya diri) serta hubungan sosial wanita yang mengalami inkontinensia. Prevalensi inkontinensia anal pasca persalinan sangat bervariasi dan belum memberikan gambaran yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung prevalensi inkontinensia anal dan mengevaluasi faktor risiko yang berhubungan dengan munculnya gejala inkontinensia anal pada wanita pasca persalinan di Semarang.
Metode. Penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Sampel terdiri dari primipara yang melahirkan di RSUP dr. Kariadi dan Rumah Sakit jejaring di Semarang. Sampel yang memenuhi kriteria dilakukan follow up 6 minggu pasca persalinan untuk menilai kejadian inontinensia anal dengan kuesioner tervalidasi (kuesioner St Mark’s (Vaizey)).
Hasil. Sebanyak 297 wanita primipara disertakan sebagai sampel dalam penelitian dengan usia rata-rata saat wawancara adalah 24,55 ± 5,1 tahun. 30 (10,1%) wanita melaporkan munculnya gejala inkontinensia anal. 26,6% primipara menjalani persalinan dengan tindakan, Episiotomi dilakukan pada 64,6% primipara. 8 % primipara mengalami laserasi perineum derajat berat. 4,4% melahirkan dengan lama persalinan lebih dari 12 jam. 12,8% primipara melahirkan bayi lebih dari 3500 gram. Dalam analisis bivariat, episiotomi, lama persalinan lebih dari 12 jam, persalinan dengan tindakan, derajat laserasi berat dan berat bayi lahir besar terkait secara bermakna dengan inkontinensia anal.
Kesimpulan. Kejadian inkontinensia anal pada primipara di Rumah Sakit Dr. Kariadi dan Rumah Sakit Jejaring di Semarang adalah 30,1%. Episiotomi, lama persalinan lebih dari 12 jam, persalinan dengan tindakan, derajat laserasi berat dan berat bayi lahir besar berhubungan dengan kejadian inkontinensia anal pada wanita primipara pasca persalinan.
Kata Kunci. Inkontinensia anal, primipara, partus pervaginam, Semarang
Tidak tersedia versi lain