Text
Hubungan stigma dan terapi ARV dengan komplikasi gangguan psikiatri pada pasien HIV/AIDS (Studi di Poli VCT-CST RSUP Dr. Kariadi dan RSUD RAA Soewondo Pati)
LatarBelakang :Penderita HIV/AIDS harus menghadapi stigma dan diskriminasi sehingga akan mengalami permasalahan fisik, psikologis dan sosial yang memerlukan intervensi komprehensif. TerapiAntiretroviral memperbaiki klinis penderita, namun dapat menimbulkan komplikasi neuropsikiatri terutama gangguan cemas, depresi dan gangguan psikotik.
Tujuan :Mengetahui hubungan antara stigma dan terapi ARVdengan komplikasi gangguan psikiatri pasien HIV/AIDS.
Metode :Penelitianinimerupakan penelitiancrossectional. Sampel adalah pasien HIV/AIDS yang menjalani terapi antiretroviral di poli VCT-CST RSUP dr.Kariadi dan RSUD RAA Soewondo Pati dan memenuhi kriteria inklusi penelitian.Pengambilan denganmetode consecutive sampling.Instrumen penelitian yang digunakan adalah Structured Clinical Interview for DSM-IV Axis I Disorders (SCID-I) dan Kuesioner skala persepsi ODHA terhadap stigma HIV/AIDS masyarakat. Analisis dengan program SPSS. Uji analisa hubungan menggunakan uji chi-squre.
Hasil :Karakteristik demografi: mayoritas berjenis kelamin laki-laki 51%, usia rata-rata 35,88 tahun, 32,54% pendidikan SD, 42,2% menikah, sebagai karyawan 53,9%. Jenis ARV paling banyak diminum Duviral (Lamivudin+Zidovudin)+Nevirapine 52,9%. Skala stigma ODHA terbanyak adalah stigma positif 95,1%. Karakteristik gangguan psikiatri:89,2% mengalami gangguan psikiatri,terbanyak depresi 30,4%dan 6,9% gangguan psikotik.
Simpulan :Terdapat hubungan antara jenis terapi ARV dengan gangguan psikiatri. Tidak ada hubungan antara stigma dengan gangguan psikiatri
Kata kunci : Stigma, Terapi ARV, Gangguan Psikiatri
Tidak tersedia versi lain