Text
Korelasi rasio neutrofil/limfosit dengan Handgrip Strength pada penyakit ginjal kronik tahap akhir
Pendahuluan : Pada PGK tahap akhir biasa terjadi malnutrisi energi protein. Inflamasi yang berkelanjutan akan mempengaruhi status gizi, massa dan kekuatan otot yang diukur dengan HGS. Salah satu indikator inflamasi adalah rasio neutrofil/limfosit. Secara teoritik ada hubungan negatif antara rasio neutrofil/limfosit dan handgrip strength.
Tujuan : Membuktikan adanya korelasi negatif rasio neutrofil/limfosit dengan HGS pada penyakit ginjal kronik tahap akhir.
Material dan Metode : Penelitian korelasional ini, dilakukan di unit hemodialisa RSUP Dr. Kariadi Semarang selama bulan November 2016. Subyek 40 orang, ditetapkan dengan metode consecutive sampling, diwawancara dan menjalani pemeriksaan antropometri, HGS, pemeriksaan laboratorium darah. Uji korelasi dilakukan dengan Uji Spearman.
Hasil : NLR normal pada laki-laki 52,5 % dan perempuan 15 %. NLR buruk pada laki-laki 17,5 % dan perempuan 15 %. HGS normal pada laki-laki 7,5 % dan rendah 60%. Kategori HGS normal pada perempuan 12,5% dan HGS rendah sebanyak 20%. Nilai HGS terendah subyek laki-laki dan perempuan adalah 14 kg/f dan tertinggi 34 kg/f dan 24 kg/f. Uji Spearman menunjukkan tidak ada korelasi antara rasio neutrofil/limfosit dengan HGS (r= 0,27, p=0,08).
Simpulan : Korelasi negatif antara nilai handgrip strength dan rasio neutrofil/limfosit tidak dapat dibuktikan.
Kata kunci : rasio neutrofil/limfosit, HGS, penyakit ginjal kronik
Tidak tersedia versi lain