Text
Perbedaan kadar C-Peptida dan status glikemik pada pasien hiperurisemia dengan dan tanpa DM tipe 2
Pendahuluan Hiperurisemia merupakan peningkatan asam urat serum, menyebabkan kerusakan sel beta pankreas dengan mekanisme apoptosis melalui jalur NF-kB serta berhubungan dengan komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular pada pasien diabetes. Perbedaan kadar C-peptida dan status glikemik (gula darah puasa/ GDP dan HbA1C) pada penderita hiperurisemia dengan dan tanpa DM tipe 2, belum banyak diketahui.
Tujuan Untuk membuktikan perbedaan kadar C-peptida dan status glikemik pada pasien hiperurisemia dengan dan tanpa DM tipe 2
Material dan Metode Penelitian cross-sectional, 40 pasien hiperurisemia dengan DM dan 40 pasien hiperurisemia tanpa DM tipe 2. C-peptida diperiksa dengan metode ELISA, Glukosa darah puasa diperiksa dengan metode hexokinase, asam urat dengan metode uricase, HbA1C dengan metode capillary electrophoresis. Dianalisis dengan uji Mann Whitney.
Hasil Penelitian Nilai rerata umur pasien hiperurisemia tanpa DM adalah 58,05 ± 9 tahun. Nilai rerata umur pasien hiperurisemia dengan DM adalah 59,80 ± 9 tahun. Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar C-peptida terhadap kelompok penderita hiperurisemia dengan dan tanpa DM tipe 2 (p=0,069). Terdapat perbedaan bermakna kadar GDP dan HbA1C pada penderita hiperurisemia dengan dan tanpa DM tipe 2 (p=0,001 dan p=0,001)
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar C-peptida terhadap kelompok penderita hiperurisemia dengan dan tanpa DM tipe 2 serta terdapat perbedaan bermakna kadar GDP dan HbA1C pada penderita hiperurisemia dengan dan tanpa DM tipe 2.
Kata kunci: C-peptida, GDP, HbA1C, dan hiperurisemia.
Tidak tersedia versi lain