Text
Pengaruh suplementasi zink pada jumlah eosinofil mukosa hidung penderita rinitis alergi persisten sedang berat
Latar belakang : Rinitis alergi merupakan kelainan akibat paparan alergen yang menyebabkan inflamasi mukosa hidung. Pemeriksaan eosinofil mukosa hidung merupakan salah satu pemeriksaan sitologi yang dapat digunakan untuk mendukung diagnosis RA. Pengobatan RA adalah mengatasi gejala yang terjadi selama reaksi alergi fase cepat (RAFC) maupun reaksi alergi fase lambat (RAFL) dengan pemberian kortikosteroid intranasal dan antihistamin. Zink sebagai zat gizi mikro yang mempunyai efek anti inflamasi, diharapkan dapat menurunkan jumlah eosinofil sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup penderita RA.
Tujuan: Mengetahui pengaruh suplementasi zink pada jumlah eosinofil mukosa hidung dan kualitas hidup penderita RA persisten sedang berat.
Metode: Uji intervensi pre test and post test design dengan metode single blind. Pemberian tablet zink 40 mg/24 jam pada penderita RA persisten sedang berat yang yang diterapi dengan cetirizin (kelompok perlakuan) dibandingkan dengan pemberian cetirizin saja (kelompok kontrol). Penilaian kadar zink dalam darah, jumlah eosinofil mukosa hidung dan kualitas hidup dilakukan pada awal dan minggu kedua setelah terapi, kemudian dibandingkan antara kedua kelompok. Uji statistik : Independent t, Wilcoxon dan Mann Whitney.
Hasil : Didapatkan 34 penderita RA persisten sedang berat dengan rentang usia kelompok kontrol 20-46 tahun dan kelompok perlakuan 21-42 tahun. Pemberian zink 40 mg/hari selama 2 minggu menurunkan jumlah eosinofil pada kelompok perlakuan p=0,002 dan kelompok kontrol p=0,001. Namun bila dibandingkan antara kelompok kontrol dan perlakuan, penurunan jumlah eosinofil tidak bermakna dengan nilai p=0,375. Skor Kualitas Hidup (SKH) setelah perlakuan menurun pada kelompok perlakuan p=0,000 dan kelompok kontrol p=0,000 dan bila dibandingkan antara SKH kelompok perlakuan dan kontrol berbeda bermakna dengan nilai p
Tidak tersedia versi lain