Text
Pengaruh pemberian kemoterapi adryamisin siklofosfamid dengan ekstrak hedyotis corymbosa terhadap prosentase intensitas ekspresi CD56 (NK Cell) dan IFN-γ pada tumor mammae tikus sparague dawley
Latar Belakang : Insiden kanker payudara di Indonesia adalah 100 per 100.000 penduduk, dan menempati urutan kedua dari seluruh jumlah tumor ganas terbanyak (11% dari jumlah seluruh tumor ganas di Indonesia). Saat ini sedang dikembangkan terapi baru pada kanker. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan terapi herbal medicine, dimana di dalam tanaman obat tersebut sudah diketahui adanya zat – zat anti kanker. Salah satu tumbuhan yang digunakan untuk obat antikanker adalah rumput mutiara (Hedyotis Corymbosa). Hedyotis corymbosa juga mengandung beberapa zat yang dikenal memiliki aktifitas antikanker dengan menghambat proses karsinogenesis, promosi gen kanker dan angiogenesis Kombinasi antara Hedyotis Corymbosa dan agen kemoterapi doxorubicin dan cyclophosphamide diharapkan dapat meningkatkan efikasi dari agen tersebut. Penelitian ini ingin melihat apakah pemberian ekstrak Hedyotis Corymbosa dapat meningkatkan ekspresi CD56 sel-NK dan IFN-γ pada adenocarcinoma mammae tikus Sprague-Dawley yang diberi neoadjuvant doxorubicin dan cyclophosphamide
Tujuan : Menganalisis efek ekstrak Hedyotis Corymbosa terhadap sistem imun pada tikus Sprague-Dawley yang diberi neoadjuvant doxorubicin dan cyclophosphamide
Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik in vivo, dengan rancangan randomized post test only control group design. Penelitian ini menggunakan binatang percobaan sebagai objek penelitian. Kelompok penelitian dibagi menjadi 2 yaitu kelompok kontrol (K) dan Perlakuan (P). Adapun pembagian kelompok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: K : Kelompok kontrol, tikus Sprague Dawley yang diinduksi zat karsinogenik, setelah timbul tumor mendapat doxorubicin dan cyclophosphamide, P : Kelompok perlakuan, tikus Sprague Dawley yang diinduksi zat karsinogenik, setelah timbul tumor mendapat doxorubicin dan cyclophosphamide dan Hedyotis Corymbosa 2.97 mg/hari (5.94 ml/hari).
Hasil : Terdapat peningkatan rerata ekspresi gen CD56 dan rerata ekspresi gen IFN-γ pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol. Dari uji T test didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan baik pada ekspresi gen CD56 maupun IFN- γ. Dari uji korelasi tersebut didapatkan korelasi tidak bermakna antara ekspresi gen CD56 dan IFN-γ.
Kesimpulan : Terdapat peningkatan rerata ekspresi gen CD56 dan rerata ekspresi gen IFN-γ pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol. Dari uji T test didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan baik pada ekspresi gen CD56 maupun IFN- γ. Hal ini diharapkan menjadi landasan pemberian ekstrak Hedyotis Corymbosa yang dikombinasikan dengan doxorubicin dan cyclophosphamide diharapkan dapat menjadi sebuah sebagai adjuvant terapi tanpa meninggalkan pemberian terapi kemoterapi pada kanker payudara.
Kata kunci: Hedyotis Corymbosa, doxorubicin, cyclophosphamide,CD56, IFNγ.
Tidak tersedia versi lain