Text
Membandingkan antara kejadian infeksi luka operasi pada tindakan bedah laparoskopi dengan laparotomi open Cholecystectomi di RS Dr. Kariadi Semarang tahun 2013-2014
Latar Belakang : Sampai saat ini belum ada perbedaan mengenai survival rate pada pasien cholecystolithiasis yang diterapi dengan pembedahan terbuka atau dengan laparoscopy. Infeksi luka operasi adalah penyebab tersering kedua infeksi nosokomial. Infeksi luka operasi secara bermakna meningkatkan tingkat morbiditas dan mortalitas pasien. kejadian infeksi luka operasi berhubungan dengan peningkatan lama perawatan / Length of stay (LOS) dan meningkatkan biaya perawatan.
Tujuan : Membuktikan bahwa terdapat perbedaan kejadian infeksi luka operasi antara kelompok pasien di RSUP dr Kariadi Semarang yang menjalani pembedahan laparoscopy dan pembedahan laparotomi cholecystectomi pada periode Januari tahun 2013 sampai dengan Desember 2014.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan rancangan penelitian retrospektif, selama periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2014.
Uji beda ILO antara kelompok laparoskopi dan pembedahan laparotomi cholecystectomi adalah dengan uji chi square.
Hasil: Sebanyak 171 pasien yang dilakukan laparoscopy cholecystectomi (kelompok 1, 64 pasien) dan laparotomi open cholecystectomi (kelompok 2, 40 pasien).
Kejadian ILO kelompok 1 sebanyak 37,4% dan pada kelompok 2 sebanyak 40%. Uji beda kejadian ILO pada kedua kelompok menggunakan uji chi square didapatkan nilai p = 0.004
Simpulan: Penanganan pembedahan pada kelompok pasien dengan Cholecystolithiasis yang dilakukan laparoscopy dan open cholecystectomi didapatkan adanya perbedaan yang bermakna kejadian infeksi luka operasi. Infeksi luka operasi yang terjadi baik pada prosedur pembedahan dengan laparoscopy maupun open cholecystectomi didapatkan sebagian besar mengalami jenis infeksi luka operasi yang superficial.
Kata kunci: Infeksi luka operasi, laparoscopy cholecystectomi , open cholecystectomy
Tidak tersedia versi lain