Text
Hubungan kadar malondialdehid dengan nitrit oksida darah pada anak di Daerah Pajanan Kronik Pestisida
Latar Belakang: Pajanan kronik pestisida organofosfat merupakan stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan hepar dan aorta. Malondialdehid (MDA) merupakan salah satu penanda biologis kerusakan oksidatif lipid membran sel. Hepar berfungsi memprodusi insulin growth factor-1 (IGF-1) yang merangsang enzyme nitric oxide (eNOS) untuk membentuk nitrit oksida (NO) vaskular.
Tujuan: Mengetahui hubungan kadar MDA dengan NO darah pada anak di aderah pajanan kronik pestisida.
Metode: Penelitian belah lintang dilakukan terhadap 50 anak usia 8-10 tahun di daerah pertanian bawang merah Brebes. Kadar MDA dan NO darah diukur pada saat bersamaan dengan metode ELISA, data ditampilkan dalam skala numerik. Analisis statistik menggunakan korelasi Pearson.
Hasil: Lima puluh anak memenuhi kriteria, terdiri dari 30 laki-laki (60%) dan 29 perempuan (40%). Rerata kadar MDA darah normal pada lak-laki, perempuan dan subyek total secara berurutan yaitu 6,03 (3,86) μg/mL, 5,18 (2,11) μg/mL dan 5,69 (2,60) μg/mL (p=0,56). Rerata kadar NO darah meningkat pada laki-laki. Perempuan dan subyek total secara berurutan yaitu 79,42 (50,78) μmol/L, 68,11 (50,81) μmol/L dan 74,90 (50,58) μmol/L (p=0,44). Tidak terdapat hubungan kadar MDA dan NO darah pada laki-laki (p=0,89), perempuan (p=0,981) dan subyek total (p=0,994).
Kesimpulan: Rerata kadar NO darah anak di daerah pajanan kronik pestisida lebih tinggi dari nilai normal. Tidak didapatkan hubungan kadar MDA dan NO darah pada anak di daerah pajanan kronik pestisida.
Kata Kunci: pestisida, stres oksidatif, malondialdehid, nitrit oksida
Tidak tersedia versi lain