Text
Validitas SASA (Surgical Apgar Score & ASA) terhadap morbiditas dan mortalitas pasca operasi kraniotomi RSUP Dr. Kariadi Semarang
Latar belakang: Operasi kraniotomi memiliki resiko yang besar terjadinya morbiditas dan mortalitas di RSUP dr. Kariadi Semarang. Studi prognostik dapat memberi prediksi yang akurat dan bermanfaat bagi pasien. SASA (Surgical Apgar Score & ASA) merupakan salah satu metode yang menggabungkan status ASA merupakan cermin status pasien pra operasi, dan SAS mencerminkan status pasien intraoperatif yang berdasarkan pada tiga parameter fisiologis yang mudah dihitung: perkiraan jumlah kehilangan darah, denyut jantung (HR) terendah, dan tekanan arteri rerata (MAP) terendah selama periode intra-operatif. SASA juga bermanfaat dalam prediksi morbiditas pasca operasi bedah saraf selain kematian
Tujuan : Mengetahui hubungan antara SASA (Surgical Apgar Score & ASA) dengan kejadian morbiditas dan mortalitas pasca operasi pasien kraniotomi di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cohort prospektif Total sampel pasien bedah saraf yang menjalani kraniotomi pada bulan Oktober 2017 adalah sebesar 62 pasien. 37 pasien memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik pasien kemudian dikelompokkan menjadi jenis kelamin, dan kelompok umur. Kemudian diikuti selama proses operasi lalu dicatat skor SASA, morbiditas dan mortalitas yang terjadi pasca operasi dan selama perawatan. Untuk melihat hubungan SASA dengan morbiditas dan mortalitas di uji dengan pearson chi square test
Hasil : Pada penelitian ini didapatkan mortalitas pasca operasi sebanyak 18,9 %. Sebanyak 15 (40,5%)pasien memiliki morbiditas dan mortalitas selama perawatan dengan komplikasi terbanyak adalah perdarahan yang membutuhkan 2 unit transfusi sel darah merah dalam waktu 72 jam diikuti dengan koma selama 24 jam post operasi. Setelah stratifikasi SASA, 18 (48,6%) pasien dikategorikan sebagai resiko sedang dengan nilai mean SASA, 12,56 ± 1,65, pasien resiko rendah sebanyak 12 (32,4%) dengan nilai mean SASA 15,67 ± 0,99 dan 7 (18,9%) pasien adalah resiko tinggi dengan nilai mean SASA 7,29 ± 0,76). Dari keseluruhan 15 pasien yang mendapatkan morbiditas dan mortalitas, pada kelompok resiko rendah tidak ada morbiditas dan mortalitas sedangkan pada kelompok resiko tinggi semua mengalami mobditas dan mortalitas dengan hasil berbeda bermakna ( P = 0,000)
Simpulan : Skor SASA memiliki korelasi bermakna dengan kejadian morbiditas atau mortalitas. Pada kelompok resiko tinggi (skor 2 – 8) semua mengalami mobditas dan mortalitas dan sebaliknya pada skor SASA kelompok resiko rendah (skor 15 – 20) tidak didapatkan morbiditas dan mortalitas
Kata kunci : SASA, kraniotomi, morbiditas, mortalitas
Tidak tersedia versi lain