Text
Uji diagnostik faktor prediksi batu kandung empedu di RSUP Dr. Kariadi periode Januari 2015 - Desember 2015
Latar belakang : Batu duktus biliaris komunis (CBD) akan ditemukan sebelum operasi, intraoperatif atau pasca operasi. HAsilpemeriksaan standar pra operasi untuk pasien dengan gejala yang timbul cholelithiasis meliputi tes fungsi hati, dan USG perut. Tes-tes ini dikombinasikan dengan pemeriksaan klinis dan riwayat penyakit untuk sebagian besar pasien. Choledocholithiasis dapat terjadi pada sampai dengan 3%-10% dari semua pasien kolesistektomi, atau setinggi 14,7% dalam beberapa serial. Ini termasuk pada beberapa pasien tanpa temuan klasik pra operasi sugestif choledocholelithiasis.
Tujuan : Meningkatkan akurasi diagnosis batu CBD dengan menyelidiki faktor-faktor yang efektif kemungkinan menunjukkan adanya batu CBD.
Bahan dan metode : Rekam medis 56 pasien di RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan diagnosis choledocholelithiasis atau kolik bilier dengan kecurigaan batu CBD antara Januari 2015-Desember 2015 dianalisis. Prediktor batu CBD ditentukan oleh model regresi logistik.
Hasil : Usia, kadar serum bilirubin, aspartat aminotransferase (SGOT), alanine aminotransferase (SGPT), skrining dilatasi saluran empedu oleh USG, yang ditemukan terkait dengan batu CBD dengan memprediksi nilai 87,8%. Regresi logistik dilakukan. Sensitivitas USG untuk memprediksi batu CBD adalah 60% dan spesifity 100%, dibandingkan dengan MRCP nilai sensitivitas 72% dan spesifity 100%.
Kesimpulan : Sebuah skrining sederhana pasien berisiko untuk batu CBD dapat dicapai dengan kriteria prediktif disesuaikan untuk pasien.
Tidak tersedia versi lain