Text
Hubungan antara Saturasi Transferin, Immature Reticulocyte Fraction dan Reticulocyte Production Index : Studi pada anemia penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis
Latar belakang : Salah satu komplikasi penyakit ginjal kronik (PGK) yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas adalah anemia. Anemia PGK disebabkan defisiensi besi berperan penting dalam eritropoiesis. Parameter yang saat ini umum digunakan untuk pasien PGK adalah saturasi transferin untuk menilai besi serta immature reticulocyte fraction (IRF) dan reticulocyte production index (RPI) untuk menilai aktivitas eritropoiesis.
Tujuan : Membuktikan hubungan antara saturasi transferin, IRF dan RPI pada pasien anemia PGK dengan hemodialisis.
Metode : Penelitian belah lintang terhadap 40 pasien anemia PGK dengan hemodialisis selama April - Juni 2016. Kadar besi serum dan TIBC diperiksa dengan kolorimetrik; kadar hemotokrit, jumlah retikulosit dan IRF diperiksa dengan flowcytometry. Hubungan antara variabel dianalisis dengan uji korelasi pearson.
Hasil : Subye penelitian menunjukkan rerata saturasi transferin 18,68+5,48; IRF 0,294 + 0,027% dan nilai tengah RPI 0,49 (0,19; 1,49). Hubungan antara saturasi transferin dan IRF (p=0,000; r=0,618); saturasi transferin dan RPI (p=0,007; r=0,417); IRF dan RPI (p=0,000; r=0,637).
Simpulan : Terdapat hubungan positif kuat antara saturasi transferin dengan IRF, maupun antara IRF dengan RPI. Hubungan positif sedang antara saturasi transferin dengan RPI pada anemia PGK dengan hemodialisis.
Kata kunci : anemia, penyakit ginjal kronik, hemodialisis, saturasi transferin, IRF, RPI
Tidak tersedia versi lain