Text
Pengaruh Level Protein dan Level Lisin Ransum terhadap Pemanfaatan Energi untuk Pertumbuhan pada Ayam Kampung Umur 12 Minggu. (3139/P)
RINGKASANrnERZA SYABRINA. 23010110110020. 2014. Pengaruh Level Protein dan LevelrnLisin Ransum terhadap Pemanfaatan Energi untuk Pertumbuhan pada AyamrnKampung Umur 12 Minggu (The Effect Level of Protein and Level of Lysine Dietrnto Metabolizable Energy for Growth on Native Chicken 12 Week). (Pembimbing :rnUMIYATI ATMOMARSONO dan HANNY INDRAT WAHYUNI)rnDaging ayam kampung lebih disukai konsumen karena rasanya dan jugarnlebih rendah lemak dibandingkan dengan ayam non lokal. Ayam kampungrnmemiliki kekurangan yaitu laju pertumbuhannya lambat. Salah satu cara untukrnmeningkatkan produktivitas ayam kampung dilakukan dengan memperhatikanrnkandungan nutrisi ransumnya. Nutrisi yang mempengaruhi pertumbuhan danrnproduktivitas ayam kampung diantaranya adalah protein. Sumber protein ransumrnyang baik adalah yang mengandung asam amino sesuai dengan kebutuhan tubuhrnterutama asam amino esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh ayam. Salahrnsatu asam amino esensial yang jumlahnya kurang di dalam ransum adalah lisin.rnPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh level protein dan level lisinrndalam ransum terhadap pemanfaatan energi metabolisme (EM), untukrnmeningkatkan pertumbuhan ayam kampung, dengan mengamati nilai aktivitasrnfosfatase alkalis (AFA) dan bobot badan. Penelitian dan analisis energy masingmasingrndilaksanakan di Kandang Laboratorium Produksi Ternak Unggas danrnLaboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan PertanianrnUniversitas Diponegoro sedangkan analisis darah di Balai LaboratoriumrnKesehatan Jawa Tengah.rnMateri yang digunakan adalah 240 ekor Day Old Chick (DOC) ayamrnkampung unsex. Kandang pemeliharaan terdiri dari 24 unit, bertipe koloni diisirnmasing-masing 10 ekor ayam. Ransum percobaan terdiri atas jagung, bekatul,rntepung ikan, bungkil kedelai, minyak nabati, CaCO3, L-lisin HCl, DL-metioninrndan premiks. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) polarnfaktorial (2 x 3) dan 4 ulangan. Faktor pertama yaitu level protein, masingmasingrn17 dan 14% sedangkan faktor kedua adalah level penambahan lisin L1, L2rndan L3 masing-masing sebesar 0,6; 0,7 dan 0,8%, dengan kandungan EM ransumrnsama 2.800 kkal/kg. Parameter yang diamati meliputi EM, AFA dan bobot badan.rnData dianalisis dengan analisis ragam dan jika terdapat pengaruh yang nyata makarndilanjutkan dengan uji Duncan.rnHasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi dari pengaruh perlakuanrnlevel protein dan level lisin dalam ransum terhadap semua parameter yang diukur.rnRerata EM ransum perlakuan pada ayam kampung dengan kombinasi perlakuanrnP1L1, P1L2, P1L3, P2L1,P2L2 dan P2L3 masing-masing sebesar 2.957,3;rn2.836,9; 2.692,9; 3.068,5; 3.020,4 dan 2.998,2 kkal/kg, sementara rerata AFArnmasing-masing adalah 3.918,50; 2.940,50; 5.085,75; 1.984,50; 3.175,25 dan 2.231,50rnvirnU/l, dan rerata bobot badan berturut-turut yaitu 551,14; 500,03; 573,64; 554,63;rn530,42 dan 546,17 g.rnKesimpulan yang diperoleh bahwa level protein 14-17% dan level lisin 1,1-rn1,6% pada ransum ayam kampung yang diberikan sampai umur 12 minggu belumrndapat meningkatkan bobot badan yang ditunjukkan dengan nilai EM dan AFArnyang sama.
Tidak tersedia versi lain