Text
Kajian karakteristik penatalaksanaan pasien mieloma multipel di negara berkembang (studi kasus di RSUP dr. Kariadi Semarang)
Latar belakang : Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami perubahan termasuk gaya hidup masyarakat yang ada di dalamnya, sehingga membuat Indoensia mengalami transisi epidemiologi dimana pola penyakit bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif tersebut adalah mieloma multiple (MM). MM adalah suatu keganasan hematologi yang belum memiliki data epidemiologi yang cukup banyak di Indonesia, meskipun sistem staging dan pedoman Internasional sudah mengalami beberapa kali perubahan. Pedoman IMWG 2014 untuk diagnosis MM memiliki beberapa kendala disebabkan adanya perbedaan fasilitas kesehatan yang tersedia di Indonesia.
Metode : Studi deskriptif periodik berdasarkan data sekunder dari rekam medis penderita mieloma multiple di RSUP Dr. Kariadi Semarang 1 Januari 2015-31 Desember 2015 (12 bulan).
Hasil : Proporsi penderita MM di RSDK terbanyak dengan usia > 65 tahun, laki-laki berasal dari kota Semarang, status pekerjaan yaitu pegawai swasta dan status pendidikan tamat SD dan tamat SMP. Penatalaksanaan penderita MM di RSDK didapatkan terbanyak sudah sesuai dengan pedoman IMWG, klasifikasi berdasarkan Durie Salmon stadium III. Status performa terbanyak didapakan pada ECOG 1 (35,71%). Gambaran hematologi terbanyak adalah kadar hemoglobin 10% sebesar 78,57%.
Kesimpulan : Mayoritas penatalaksanaan penderita MM di RSDK sudah sesuai dengan pedoman IMWG 2014, protokol pengobatan terbanyak menggunakan MP dan MPT dan kmorbiditas terbanyak yaitu kejadian tromboemboli vena dan infeksi.
Kata kunci : mieloma multipel, pedoman IMWG 2014
Tidak tersedia versi lain