Text
Efek suplementasi vitamin D3 terhadap kadar 25-Hydroxyvitamin D serum pada subyek dengan hipovitaminosis D
Latar belakang : Vitamin D sering disebut "the sunshine vitamin" berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Pembentukannya sangat bergantung pada sinar matahari dan asupan vitamin D dari makanan atau suplemen. Defisiensi vitamin D mengakibatkan berbagai macam gangguan penyakit. Penelitian di berbagai negara termasuk Indonesia menunjukkan tingginya angka defisiensi vitamin D. Suplementasi vitamin D efektif memperbaiki kondisi defisiensi vitamin D. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek suplementasi vitamin D3 terhadap kadar 25-hydroxyvitamin D (25(OH)D) serum pada subyek hipovitaminosis D.
Metode : Rancangan ekperimental, double-blind, randomized controlled trial. Subyek penelitian 66 pegawai instansi di Semarang, sehat, berusia 18-60 tahun, tidak obese, dengan kadar 25(OH)D serum < 30 ng/ml. Subyek terbagi menjadi 2; kelompok perlakuan mendapat vitamin D3 1000 IU/hari dan kelompok kontrol mendapatkan plasebo. Waktu perlakuan 4 minggu. Evaluasi kadar 25(OH)D ulang pasca 4 minggu intervensi. Analisis statistik menggunakan uji T.
Hasil : Terdapat tren peningkatan kadar 25(OH)D serum pasca intervensi pada kelompok vitamin D dibandingkan dengan kelompok plasebo, namun peningkatan tersebut tidak berbeda bermakna (p=0.295). Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada delta kadar 25(OH)D serum antara kedua kelompok (p=0.067). Faktor kepatuhan minum suplemen, kontak dengan sinar matahari langsung dan diet yang mengandung vitamin D tidak emiliki hubungan bermakna dengan kadar 25(OH)D serum akhir.
Kesimpulan : Suplementasi vitamin D3 1000 IU/hari selama 4 minggu tidak meningkatkan kadar 25(OH)D serum secara bermakna.
Kata kunci : Suplementasi vitamin D3, kadar 25(OH)D serum
Tidak tersedia versi lain