Text
Hubungan antara jumlah trombosit dan D-dimer dengan Asymmetric Dimethylarginine pada psien diabetes melitus tipe-2 dengan congestive heart failure
Latar belakang : Sistem vaskuler (endotel), dan pembekuan darah serta proses fibrinolitik merupakan tiga sistem yang berperan dalam hemostasis. Kadar ADMA sebagai penanda disfungsi endotel, jumlah trombosit, kadar D-Dimer sebagai parameter aktivasi koagulasi dan fibrinolisis dapat memprediksi progesivitas pasien DMT2 dengan CHF. Deteksi dini gangguan aktivitas koagulasi, fibrinolisis dan gangguan fungsi endotel dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pada pasien DMT2 dengan CHF.
Tujuan : Membuktikan hubungan jumlah trombosit, kadar D-Dimer dengan kadar ADMA pada pasien DMT2 dengan CHF.
Metode : Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan belah lintang pada 34 pasien DMT2 dengan CHF yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah trombosit diukur dengan menggunakan metode flowcitometry, kadar D-Dimer diukur menggunakan metode turbidimetri, kadar ADMA diukur menggunakan ELISA kompetitif. Analisis menggunakan uji korelasi spearman.
Hasil : Jumlah trombosit yang mengalami peningkatan didapatkan pada 1 subyek (2,9%), tidak mengalami peningkatan pada 33 subyek (97,1%). Kadar D-Dimer yang mengalami peningkatan sebanyak 30 (88%) subyek, tidak mengalami peningkatan 4 (11%) subyek. Kadar ADMA yang tidak mengalami peningkatan sebanyak 16 subyek (47%), terjadi peningkatan terdapat pada 18 subyek (52,9%). analisis hubungan jumlah trombosit dengan kadar ADMA tidak didapatkan hubungan bermakna antara kedua variabel (r=-0,100; p=0,574), terdapat hubungan bermakna antara kadar D-Dimer dengan ADMA (r=0,396; p=0,021).
Simpulan : Terdapat hubungan positif lemah antara kadar D-Dimer dengan kadar ADMA pada pasien DMT2 dengan CHF.
Kata kunci : DMT2, CHF, jumlah trombosit, D-Dimer, ADMA, DMT2, CHF
Tidak tersedia versi lain