Text
Perbedaan kadar malondialdehide humor akuos tikus wistar model glaukoma yang diberi N-Acetylcarnosine dan tidak diberi N-Acetylcarnosine
Pendahuluan : Glaukoma merupakan salah satu penyakit yang mengancam penglihatan dan bersifat ireversibel. Progresifitas neuropati optik yang terjadi seringkali disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular akibat resistensi aliran humor akuos melalui trabecular meshwork (TM) dan kanalis Schlemm. Perkembangan dan progresifitas glaukoma berhubungan dengan akumulasi kerusakan oksidatif pada TM. Stres oksidatif yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular dapat memicu pemecahan O2 aerob sehingga menghasilkan Reactive Oxygen Spesies (ROS). Mekanisme kerusakan sel akibat serangan radikal bebas yang terbanyak diteliti adalah peroksidasi lipid. Salah satu hasil produk degradasi peroksidasi lipid adalah malondialdehide (MDA). N-acetylcarnosine (NAC) merupakan antioksidan topikal yang diharapkan dapat menghambat pembentukan lipid peroksidasi dan mengurangi pembentukan senyawa aldehide.
Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian NAC terhadap kadar malondialdehide humor akuos tikus wistar model glaukoma.
Metode : Penelitian ini merupakan true experimental post-test only controlled group design. Empat belas ekor tikus wistar dibuat model glaukoma dengan metode kanulasi, kemudian dibagi secara acak menjadi 2 kelompok. Kelompok kontrol (K) diberi tetes mata plasebo, kelompok perlakuan (P) diberi tetes mata N-acetylcarnosine, 2x sehari selama 4 minggu. Pemeriksaan kadar MDA dalam humor akuos dengan menggunakan Quantikine Rat Immunoassay Kit dan pembacaan hasil dengan spektrofotometer. Analisis statistik menggunakan uji t tidak berpasangan.
Hasil : Rerata kadar MDA pada kelompok K=47; kelompok P=23. Kadar MDA kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (p=0,021). Hasil uji beda kadar MDA dengan uji t tidak berpasangan terdapat perbedaan bermakna kadar MDA pada kelompok kontrol dibandingkan kelompok perlakuan (p
Tidak tersedia versi lain