Text
Perbandingan gambaran histopatologi pada saluran napas bawah fase intravital perimortem dan postmortem tikus wistar yang diberi paparan panas langsung dan tidak langsung
Pendahuluan : Angka kasus luka bakar akibat paparan panas yang semakin meluas sering menimbulkan tantangan bagi investigator, ahli forensik penegak hukum. Hal tersebut untuk membedakan apakah luka bakar akibat paparan panas terjadi saat korban masih hidup (antemortem), sesaat setelah korban meninggal (perimortem), atau saat korban sudah meninggal (postmortem) untuk menutupi penyebab kematian yang sebenarnya.
Tujuan : Mengetahui perbandingan histopatologi saluran napas bawah fase intravital, perimortem, dan postmortem tikus wistar yang diberi paparan panas secara langsung maupun tidak langsung.
Material dan metode : Penelitian ini merupakan penelitian experimental laboratorik dengan desain yang dipakai adalah post test only with kontrol group design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Labaoratorium Patologi Anatomi Akurat Semarang sebagai tempat pembuatan preparat dan pemeriksaan mikroskopis dengan 35 sampel. Untuk mencari perbandingan dari tiap perlakuan, klasifikasi tersebut dianalisis dengan uji Mann-Whitney untuk melihat perbandingan antar kelompok.
Hasil penelitian : Terdapat perbandingan yang signifikan L1 nilai p 0,003 jelaga dan radang. L2 nilai p 0,005 radang dan nilai p 0,003 jelaga. L3 nilai p 0,003 radang dan nilai p 0.005 jelaga. TL 1 nilai p 0,004 radang dan nilai p 0,003 jelaga. TL2 nilai p 0,003 radang dan nilai p 0,005 jelaga. TL3 nilai p 0,004 radang dan nilai p 0,317 pada jelaga tidak ada perbedaan yang bermakna. Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik, pada perdarahan tidak dapat diuji nilai statistik, karena didapatkan hasil yang sama tiap perlakuan terdapat perbedaan.
Kesimpulan : Paparan panas secara langsung (L) dan tidak langsung (TL) dapat membandingkan gambaran histopatologi saluran napas bawah tikus wistar fase intravital, perimortem dan postmortem.
Kata kunci : paparan panas, saluran napas bawah, histopatologi
Tidak tersedia versi lain