Text
Kesesuaian Hand Grip Strength (HGS) dan Malnutrition-Inflammation Score (MIS) beserta komponenya untuk menentukan derajat malnutrisi pada pasien hemodialisis berkelanjutan
Latar belakang : Malnutrisi berperan sebagai faktor risiko penting terhadap komplikasi dialisis dan mortalitas. Penggunaan MIS direkomendasikan oleh KDOQI dalam menilai PEW (malnutrisi) dan inflamasi pada pasien hemodialisis. Pemeriksaan HGS di bidang gizi klinik digunakan untuk menilai kapasitas fungsional pasien dan menilai perubahan yang terjadi di otot pada fase awal PEW. Penurunan nilai HGS teradi lebih dini dan dapat digunakan sebagai salah satu penanda terjadinya malnutrisi.
Tujuan : Mengetahui apakah HGS memiliki kesesuaian yang sama dengan MIS dalam menentukan derajat malnutrisi pada pasien hemodialisis berkelanjutan dan mengetahui komponene MIS yang paling berhubungan dengan HGS.
Metode : Jenis penelitian uji diagnostik, dilakukan di unit hemodialisis RSUP Dr. Kariadi Semarang selama bulan Desember 2016. Jumlah subyek sebanyak 44 orang, kemudian diwawancara dan menjalani pemeriksaan antropometri (berat badan, tinggi badan, pemeriksaan skin fold), pemeriksaan HSG dan pemeriksaan laboratorium darah yaitu kadar albumin, dan TIBC selanjutnya dihitung skor MIS> Uji diagnostik dilakukan untuk mengetahui kesesuaian skor HGS dan MIS dalam menentukan derajat malnutrisi pada pasien hemodialisis berkelanjutan. Disampng itu, berdasarkan grafik ROC juga didapatkan komponen MIS yang berhubungan dengan HGSadalah perubahan asupan dan IMT.
Hasil : Sensitivitas HGS 86,67%, spesifisitas 82,75%, nilai duga positif 72,2%, nilai duga negatif 92,3%. Komponen MIS perubahan asupan memiliki hubungan signifikan, negatif, kuat dengan HGS.
Simpulan : HGS dapat digunakan untuk menentukan derajat malnutrisi pada pasien hemodialisis berkelanjutan.
Kata kunci : HGS, MIS, malnutrisi pada pasien hemodialisis
Tidak tersedia versi lain